Osaka, 1 Desember 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada terus memperkuat jejaring akademik global melalui kegiatan Visiting Professor di Laboratory of Medicinal Chemistry for Boron Drug, BNCT Research Center, Osaka Metropolitan University (OMU), Jepang. Program ini menjadi langkah strategis dalam memperluas kolaborasi riset di bidang terapi kanker inovatif Boron Neutron Capture Therapy (BNCT), sebuah teknologi presisi tinggi yang tengah berkembang pesat dalam penelitian dan aplikasi klinis.
Pada kegiatan ini, Fakultas Farmasi UGM diwakili oleh Prof. Dr. apt. Ratna Asmah Susidarti, M.S. dan Prof. Dr.rer.nat. apt. Endang Lukitaningsih, M.Si., dua dosen dan peneliti senior yang berperan aktif dalam riset kimia medisinal dan pengembangan obat. Kehadiran keduanya mencerminkan komitmen Fakultas Farmasi UGM untuk memperkuat kapasitas riset dan memperluas jejaring ilmiah di tingkat internasional.
Selama kunjungan, delegasi Fakultas Farmasi UGM melakukan diskusi intensif dengan Prof. Mitsunori Kirihata, ilmuwan dalam penelitian obat berbasis boron di BNCT. Diskusi tersebut menjadi langkah penting dalam memperdalam kolaborasi riset, khususnya terkait sintesis turunan F-PGB-0, yang merupakan bagian dari agenda riset kolaboratif antara UGM dan OMU. Selain eksplorasi riset, kunjungan ini juga menjadi forum pertukaran keahlian dan inovasi dalam pengembangan terapi BNCT, serta membuka peluang kerja sama lebih luas di bidang kimia medisinal dan teknologi kesehatan.
Kegiatan ini mendukung penguatan kapasitas riset nasional, peningkatan kualitas luaran akademik, serta transfer teknologi melalui kolaborasi internasional. Selain memperkuat hubungan kelembagaan antara UGM dan OMU, kegiatan ini juga membawa kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) dengan mendorong pengembangan terapi kanker yang lebih efektif dan terjangkau, SDG 5 (Gender Equality) melalui memperkuat penelitian dan akses terhadap terapi kanker yang berdampak besar pada perempuan, termasuk kanker payudara, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) memperkuat kemitraan global melalui kolaborasi riset dan pertukaran keahlian.
Sebagai tindak lanjut, Fakultas Farmasi UGM telah merencanakan sejumlah agenda strategis, termasuk penguatan kolaborasi riset lanjutan dengan OMU, peningkatan jumlah mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang akan melaksanakan penelitian di OMU, serta perluasan skema joint supervision dan peran peneliti OMU sebagai penguji bagi mahasiswa UGM. Upaya ini diharapkan dapat memperkokoh ekosistem riset internasional dan melahirkan inovasi yang berdampak nyata pada kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Farmasi UGM menegaskan perannya sebagai institusi yang aktif, adaptif, dan progresif dalam memperkuat kolaborasi global serta mendorong kemajuan riset farmasi inovatif di Indonesia.


