Yogyakarta, 31 Oktober 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menyelenggarakan “Sosialisasi dan Pengisian Bersama Analisis Beban Kerja (ABK) UGM 2025”. Acara yang berlangsung di CBT Center APSLC Lantai 7 ini merupakan langkah strategis untuk memastikan alokasi sumber daya manusia (SDM) yang efisien, efektif, dan sejalan dengan sasaran strategis Universitas.
Analisis Beban Kerja (ABK) adalah teknik manajemen sistematis yang bertujuan menentukan jumlah dan jenis personel ideal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara efektif dan efisien. Dalam sosialisasi ini, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai fungsi strategis ABK, yang menjadi pondasi utama untuk berbagai elemen Manajemen SDM, mulai dari perencanaan kebutuhan SDM, penyusunan peta jabatan berbasis data objektif, hingga simulasi biaya SDM di masa depan. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik langsung pengisian ABK melalui sistem digital UGM. Para peserta dipandu untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan tugas berdasarkan tiga kategori: Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan, Tugas Pokok dan Fungsi Lintas Jabatan, dan Tugas Lain.
Proses ini penting untuk memetakan volume kerja, waktu, dan satuan hasil secara akurat. Implementasi ABK ini tidak hanya memperkuat tata kelola internal, tetapi juga sejalan dengan komitmen UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan memastikan alokasi SDM yang tepat, Fakultas Farmasi UGM secara langsung mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penciptaan lingkungan kerja yang produktif, adil, dan menghindari beban kerja berlebih. Langkah ini juga berkontribusi pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), di mana manajemen fakultas yang efektif dan efisien menjadi fondasi krusial untuk penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi yang unggul. Selain itu, pemanfaatan sistem digital dalam proses ABK ini merupakan wujud dukungan terhadap SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan membangun institusi yang tangguh, modern, dan adaptif.
Dengan data ABK yang akurat, Fakultas Farmasi dapat membuat keputusan strategis terkait rekrutmen, pengembangan karier, dan alokasi sumber daya yang tepat sasaran. Ini memastikan setiap individu dapat berkontribusi secara optimal. Sosialisasi ini merupakan bagian dari tahapan “Pengumpulan Data” dalam timeline ABK UGM 2025, yang akan dilanjutkan dengan proses verifikasi pimpinan unit kerja dan analisis data oleh Direktorat SDM. Hasil akhir dari proses ini diharapkan menjadi dasar penerbitan Keputusan Rektor terkait Perencanaan Kebutuhan SDM (MPP) UGM pada Desember 2025.


