Yogyakarta, 16 September 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada kembali mencetak tenaga kesehatan profesional dengan melaksanakan Wisuda dan Pengucapan Sumpah Apoteker Baru Periode III Tahun Akademik 2024/2025 pada Selasa, 16 September 2025 di Grha Sabha Pramana UGM. Pada periode ini, sebanyak 175 lulusan resmi dikukuhkan sebagai Apoteker Baru, terdiri atas 36 laki-laki dan 139 perempuan. Dari jumlah tersebut, 173 lulusan berhasil meraih predikat cumlaude.
Pada kesempatan ini, sejumlah lulusan berprestasi menerima penghargaan khusus dari berbagai mitra industri farmasi. Di antaranya Rizki Ameilia Putri yang meraih Dexa Award dengan IPK 3,98 serta nilai CBT tertinggi di UGM dan peringkat kedua nasional, Esa Agung Nurrohmat sebagai penerima Kalbe Award, serta Maedearanee P. A. dan Almanda A. N. yang menerima Novell Awards. Selain itu, penghargaan juga diberikan melalui Pharmacy Awards kepada lulusan dengan nilai CBT di atas 90 dan peraih nilai OSCE tertinggi. Pemberian penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas capaian akademik sekaligus motivasi untuk terus berkarya di dunia kefarmasian.
Selain jajaran pimpinan Fakultas Farmasi, acara sumpah apoteker dihadiri oleh berbagai tamu undangan, diantaranya perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi DIY, PT Dexa Group, PT Kalbe Farma, PT Novell Pharmaceutical Group, preseptor PKPA, serta rohaniwan dari lima agama, guna memastikan prosesi pengucapan sumpah berjalan khidmat sesuai keyakinan masing-masing lulusan.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa para apoteker baru diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjunjung tinggi etika profesi serta berkontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat. “Apoteker UGM diharapkan menjadi garda terdepan dalam memastikan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berintegritas, dan berpihak pada keselamatan pasien,” tegasnya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Quality Education (SDG 4) melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi bermutu, Good Health and Well-being (SDG 3) dengan melahirkan tenaga kesehatan profesional, serta Partnerships for the Goals (SDG 17) melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan di sektor kesehatan dan industri farmasi.


