Fakultas Farmasi UGM Hadirkan Prof. Hiroyuki Nakamura dari Institute of Science Tokyo untuk Kuliah Tamu dan Diskusi Riset Terapi Kanker Berbasis BNCT

Yogyakarta, 24 September 2024 – Sebagai bagian dari strategi penguatan kolaborasi riset global di bidang penemuan dan pengembangan obat kanker, Fakultas Farmasi UGM menyelenggarakan kuliah umum dan diskusi riset bersama Prof. Hiroyuki Nakamura dari Institute of Science Tokyo, Jepang, pada Rabu, 24 September 2024 di Fakultas Farmasi UGM.

Dalam kunjungannya, Prof. Nakamura menyampaikan kuliah tamu bertajuk “Translational Research in Boron Neutron Capture Therapy: From Bench to Clinical Application.” Kuliah ini menyoroti perkembangan mutakhir dalam Boron Neutron Capture Therapy (BNCT), sebuah pendekatan terapi kanker presisi tinggi yang memanfaatkan interaksi nuklir spesifik antara boron dan neutron untuk menarget sel kanker secara selektif tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Sebagai salah satu peneliti terkemuka dalam pengembangan BNCT, Prof. Nakamura berbagi pengalaman riset dari tahap laboratorium hingga penerapan klinis, serta menunjukkan potensi besar terapi ini sebagai salah satu solusi pengobatan kanker generasi baru. Dalam kesempatan yang sama, Prof. Nakamura juga melakukan diskusi riset dengan tim peneliti Fakultas Farmasi UGM untuk menjajaki peluang kerja sama ilmiah, terutama dalam bidang pengembangan obat berbasis boron dan aplikasi teknologi nuklir untuk terapi kanker.

Melalui forum akademik ini, Fakultas Farmasi UGM menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat unggulan riset obat inovatif dan translasi klinis di Asia Tenggara. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi ilmiah lintas negara yang berkontribusi nyata terhadap pengembangan terapi kanker berbasis pendekatan molekuler dan teknologi presisi.

Selain memperkuat kapasitas riset, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui pengembangan terapi inovatif untuk peningkatan kualitas hidup pasien, SDG 4 (Quality Education) melalui transfer pengetahuan dari pakar internasional kepada sivitas akademika, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kolaborasi global dalam bidang pendidikan dan penelitian farmasi.

Share this post
Type Keyword to Search