Yogyakarta, 24 Juni 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Workshop Nasional bertajuk “Manajemen Rantai Pasok dalam Industri Farmasi” pada Selasa, 24 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.30 WIB, secara hybrid di Ruang Workshop S2-5 Lantai 3 Gedung IX Fakultas Farmasi UGM dan daring melalui Zoom Meeting.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Farmasi (MMF) Fakultas Farmasi UGM, yang juga bertindak sebagai moderator selama rangkaian sesi berlangsung. Workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada peserta mengenai seluruh proses SCM (supply chain management) farmasi secara end-to-end, mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, produksi, hingga distribusi hingga diterima oleh pasien.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah para pakar di bidang farmasi dan manajemen rantai pasok, yaitu Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si., Prof. Dr. apt. Teuku Nanda Saifullah Sulaiman, M.Si., serta Drs. apt. Pre Agusta Siswantoro, MBA. Ketiga narasumber menyampaikan berbagai topik yang relevan dan aplikatif terkait pengelolaan rantai pasok dalam konteks industri farmasi di Indonesia. Mereka menggarisbawahi pentingnya integrasi antara perencanaan logistik, kontrol persediaan, strategi pengadaan, dan distribusi yang berbasis mutu serta efisiensi biaya. Tantangan seperti keterlambatan pengadaan, overstock dan stock-out, serta distribusi ke wilayah terpencil menjadi sorotan utama yang dibahas secara mendalam dalam diskusi.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari peserta yang terdiri atas praktisi industri farmasi, distributor, akademisi, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Diskusi yang berlangsung interaktif menunjukkan tingginya antusiasme peserta dalam menggali strategi dan solusi nyata yang dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari di dunia farmasi dan kesehatan. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan memperluas jejaring profesional antar sektor.
Workshop ini juga turut mendukung pencapaian SDGs, khususnya SDG 3 (kesehatan yang baik dan kesejahteraan), SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), serta SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab) melalui peningkatan kapasitas, efisiensi distribusi obat, dan penerapan praktik logistik yang berkelanjutan. (Rara/HumasFA)