Fakultas Farmasi UGM dan University of Sydney Jembatani Pengetahuan Lokal dan Pengobatan Modern Melalui New Colombo Plan: From Indigenous Knowledges to Modern Medicine

Yogyakarta, 14 Juli 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah bagi program kolaborasi internasional bertajuk New Colombo Plan: From Indigenous Knowledges to Modern Medicine. Program yang berlangsung dari 12 hingga 25 Juli 2025 tersebut diikuti oleh enam mahasiswa sarjana dari School of Pharmacy and Nursing, University of Sydney, Australia. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa asing dengan kompetensi budaya dan keterampilan interdisipliner untuk mengeksplorasi integrasi obat tradisional ke dalam sistem layanan kesehatan modern.

Program ini juga menyoroti perbedaan pendekatan sistem kesehatan antara Indonesia dan Australia. Di Australia, pengobatan tradisional Suku Aborigin (bush medicine) masih berada di luar sistem kesehatan arus utama. Sebaliknya, Jamu di Indonesia telah mengakar kuat dalam budaya, serta didukung oleh penelitian ilmiah yang signifikan, dan diakui secara luas dalam praktik kesehatan. UGM, sebagai universitas mitra University of Sydney, telah menjadi pelopor dalam penelitian dan komersialisasi Jamu, salah satunya melalui pengembangan Café Jamu yang populer di lingkungan kampus.

Selama dua minggu, para mahasiswa akan mendalami pengetahuan mengenai Jamu, mulai dari persiapan, bahan aktif, hingga bukti ilmiah yang mendukung manfaatnya. Agenda program mencakup berbagai topik utama seperti etnomedisin, biodiversitas Indonesia untuk kemajuan obat herbal, pertanian presisi, hingga regulasi dan industrialisasi Jamu. Untuk memberikan pengalaman praktis, program ini juga menyertakan kunjungan ke berbagai lokasi strategis, diantaranya Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Klinik Kalimosodo di RSUP Dr. Sardjito, pabrik jamu Air Mancur, dan Klinik Hortus Medicus di Tawangmangu.

Program kolaborasi ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan fokus pada eksplorasi obat tradisional untuk praktik kesehatan yang lebih aman dan inklusif, program ini berkontribusi pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Melalui pertukaran pengetahuan, pengembangan keterampilan riset, dan kompetensi lintas budaya bagi mahasiswa, inisiatif ini merupakan perwujudan dari SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Lebih lanjut, sebagai kemitraan strategis antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan Australia yang didukung oleh pemerintah, program ini adalah contoh nyata dari SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), yang memperkuat kerja sama global untuk memajukan ilmu pengetahuan dan sistem kesehatan.

Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si., menyatakan antusiasmenya terhadap program ini. “Kami sangat bangga menjadi tuan rumah bagi para mahasiswa University of Sydney. Ini adalah kesempatan luar biasa untuk berbagi kekayaan pengetahuan Indonesia tentang Jamu, yang bukan hanya warisan budaya, tetapi juga aset ilmiah dengan basis bukti yang kuat. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk membangun pemahaman bersama dan membuka jalan bagi inovasi dalam perawatan kesehatan yang berpusat pada pasien secara global,” ujar beliau.

Melalui program ini, diharapkan para mahasiswa mampu mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam integrasi obat tradisional, merancang intervensi kebijakan yang efektif, serta membangun keterampilan komunikasi kesehatan yang mumpuni untuk menjembatani pengobatan komplementer dengan praktik medis modern.

Share this post
Type Keyword to Search