Magelang, 12 Juli 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan edukasi kesehatan di Desa Sawangan dan Desa Krogowanan, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini berkolaborasi dengan agenda Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Srawung Sawangan 2025, di bawah bimbingan apt. Navista Sri Octa Ujiantari, M.Sc., Ph.D. yang merupakan kolaborasi bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UGM.
Kegiatan ini berlangsung sepanjang Juli 2025, bersinergi bersama pemerintah Desa Sawangan dan Desa Krogowanan dalam mengadakan penyuluhan pencegahan stunting, pelatihan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), serta kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan kesehatan masyarakat Hal ini sejalan dengan salah satu proker dari pemerintah Kabupaten Magelang, yaitu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup sehat di Kabupaten Magelang. Koordinator lapangan KKN, Ryan menyatakan “Kami ingin mendukung upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting, sekaligus menghidupkan kembali pemanfaatan tanaman obat tradisional dan kebiasaan hidup sehat.”Pada 6 Juli 2025, mahasiswa memberikan sosialisasi pentingnya zat besi bagi kesehatan dalam programIRONI (Iron Nutrisi untuk Generasi). Kegiatan yang diikuti oleh 25 remaja Dusun Semaren, Desa Sawangan dilakukan dengan memaparkan materi, diskusi kelompok, hingga permainan edukatif “Mitos atau Fakta” membahasanemia, gejala, penyebab kekurangan zat besi, serta contoh makanan yang kaya zat besi. Antusiasme terlihat jelas ketika peserta berebut menjawab pertanyaan dan mendapat hadiah kecil dari panitia. Kegiatan ini sejalan dengan SDG 2, Tanpa Kelaparan.
Adapun bagi ibu menyusui, mahasiswa menggelar program Peluk ASI: ASI Eksklusif untuk Ibu Menyusui pada 10 Juli 2025 di Polindes Sawangan dengan jumlah peserta sebanyak 25 ibu. Melalui diskusi interaktif, para ibu mendapat pemahaman tentang manfaat ASI, teknik menyusui yang benar, hingga mitos dan fakta seputar ASI. Beberapa peserta bahkan berbagi pengalaman pribadi, yang membuat suasana semakin hangat.
Sementara itu, di Desa Krogowanan, mahasiswa menggelar edukasi sanitasi bagi anak-anak pada 7 Juli 2025. Kegiatan ini menyasar 25 anak usia sekolah dasar dengan tujuan membentuk kebiasaan baik sejak dini. Anak-anak diajak belajar pentingnya menjaga kebersihan diri, membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga lingkungan melalui permainan edukatif.
Tak hanya fokus pada gizi, mahasiswa KKN-PPM UGM juga mengajak warga untuk memanfaatkan potensi alam melalui penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Pada 8 Juli 2025, warga mengikuti pemaparan dari Dr. Djoko Santosa, S.Si., M.Si., dosen dari Departemen Biologi Farmasi, yang memberikan informasi mengenai jenis-jenis tanaman obat yang mudah dibudidayakan di pekarangan rumah. Kegiatan ini dilengkapi dengan pelatihan pembuatan temulawak instan, yang dapat menjadi alternatif minuman herbal sehat sekaligus peluang usaha rumahan. Program TOGA ini diikuti oleh 37 peserta di Desa Sawangan dan sekitar 50 peserta di Desa Krogowanan.
Sosialisasi pencegahan stunting dilaksanakan pada 12 Juli 2025 di Balai Pertemuan Muslimin Desa Sawangan, bersamaan dengan kegiatan Posyandu ILP. Melalui pendekatan individual, para ibu hamil dan ibu balita dalam masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mendapatkan penjelasan langsung mengenai pengertian, ciri-ciri, penyebab, hingga langkah pencegahan stunting. Materi disampaikan menggunakan leaflet yang memudahkan peserta untuk memahami dan mengulang kembali informasi di rumah.
Selain itu, mahasiswa menggelar program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada 21 Juli 2025. Program yang sejalan dengan SDG 6, Air Bersih dan Sanitasi Layak, melibatkan dua puluh ibu-ibu Semaren RT 04, Desa Sawangan ini menekankan pentingnya Gerakan 3M Plus. Kegiatan berlangsung dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas, serta langkah tambahan seperti penaburan bubuk Abate pada penampungan air yang sulit dikuras, penggunaan kelambu, penanaman tanaman pengusir nyamuk, dan menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan PSN juga disertai dengan pembagian bubuk Abate kepada warga.
Koordinator program, Fuad, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kami berharap warga bisa melanjutkan kebiasaan ini secara berkelanjutan, sehingga risiko penyakit akibat nyamuk bisa ditekan,” ungkapnya.
Dengan pendekatan edukatif, praktis, dan partisipatif, program KKN-PPM UGM Srawung Sawangan 2025 diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kualitas kesehatan masyarakat di lereng Merbabu yang sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Kontributor: Aprila Kusuma Dewi, Navista Sri Octa Ujiantari, Nindya Kusumorini