Farmasi UGM – Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kabupaten yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan saat ini. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul sendiri telah menetapkan status siaga darurat kekeringan sejak awal Bulan Juli 2023 sebagai langkah awal untuk mengantisipasi masalah tersebut. Namun demikian, dengan terus berlanjutnya musim kemarau yang membuat kondisi kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul semakin meluas, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa puncak kekeringan akan terjadi pada bulan Oktober 2023.
Dalam upaya untuk membantu mengurangi dampak buruk kekeringan pada masyarakat setempat, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan aksi peduli dengan fokus pada penyediaan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul.
Pada tahap pertama program ini, sebanyak 29 tangki air berukuran 5000 liter dikirimkan ke sembilan padukuhan di daerah tersebut. Penyaluran air bersih tersebut dilaksanakan pada tanggal 24 hingga 27 Oktober 2023. Selain memberikan bantuan air, Fakultas Farmasi UGM juga menyumbangkan prasarana penting untuk memudahkan distribusi air kepada masyarakat. Prasarana tersebut seperti pipa air, keran, dan jerigen.
Secara simbolik, penyerahan bantuan dari Fakultas Farmasi UGM diwakili oleh Prof. Dr.rer.nat. apt. Endang Lukitaningsih, M.si, apt. Novrizal Abdi Sahid, M.Eng., Ph.D. dan Dr. apt. Soni Siswanto, M.Biomed. Fakultas Farmasi UGM menyerahkan bantuan tersebut sebagai bentuk nyata komitmen Fakultas Farmasi dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya bidang 6.1 yang menekankan pentingnya akses universal terhadap air bersih sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). (Rita/Humas FA)