Yogyakarta, 9 Oktober 2025 – Sanitasi lingkungan adalah upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat dengan mengendalikan faktor lingkungan fisik yang dapat memengaruhi kesehatan manusia, seperti penyediaan air bersih, pengelolaan sampah dan air limbah, serta penyediaan toilet yang higienis. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit menular, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dusun Sompok, Sriharjo, Imogiri, Bantul, baru-baru ini mendapatkan bantuan berupa pembangunan dua toilet dari Fakultas Farmasi UGM melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Departemen Kimia Farmasi (DKF). Kegiatan pengabdian tersebut tidak hanya berupa pembangunan toilet secara fisik, tetapi juga disertai dengan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan penggunaan fasilitas sanitasi yang benar.
Prof. Dr.rer.nat. apt. Adam Hermawan, M.Sc., dalam paparannya mengenai sanitasi lingkungan, menjelaskan bahwa sanitasi yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada anak-anak, seperti diare, stunting, cacingan, bahkan dalam kasus tertentu dapat berujung pada kematian. Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat perlu melakukan langkah-langkah peningkatan sanitasi melalui edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, serta penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang memadai seperti air bersih, tempat sampah, wastafel, dan toilet. Prof. Adam juga mengingatkan warga untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan tidak buang air sembarangan, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet, mandi dengan sabun, membuang sampah pada tempatnya, serta mengelola limbah rumah tangga dengan benar.
Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik membuat sabun mandi yang dipandu oleh Dr. Djoko Santosa, M.Si. bersama mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) UGM serta staf DKF. Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun tergolong sederhana dan mudah didapatkan. Dalam pembuatan sabun ini, ditambahkan simplisia teh hijau sebagai bahan alami yang memiliki efek antibakteri dan antioksidan. Melalui praktik ini, warga tidak hanya belajar menjaga kebersihan diri, tetapi juga memperoleh keterampilan baru dalam membuat produk yang memiliki potensi nilai ekonomi. Di samping itu, tim pengabdian masyarakat juga memberikan buku saku yang membahas tentang sanitasi lingkungan serta membagikan leaflet yang berisi panduan pembuatan sabun kepada warga.
Seluruh rangkaian kegiatan ini menunjukkan komitmen Fakultas Farmasi UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being) serta poin ke-14 dan poin ke-15 yaitu ekosistem bawah air (life below water) dan ekosistem daratan (life on land). Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan mandiri, sekaligus memperkuat semangat gotong royong dalam menjaga kesehatan bersama.
Kontributor: Naeli Syarifah, Agustina Ari Murti Budi Hastuti, Setyowati Triastuti Utami, Ratna Asmah Susidarti, Navista Sri Octa Ujiantari


