Sebanyak 34 mahasiswa program profesi apoteker Fakultas Farmasi UGM mengikuti upacara Wisuda dan Pengambilan Sumpah Apoteker pada Selasa (20/3) di University Club UGM.
Usai mengucapkan sumpah profesi di hadapan sivitas akademika, orang tua, serta perwakilan mitra yang hadir, para apoteker baru kini dapat mulai berkarya di dalam dunia farmasi.
“Atas nama Fakultas Farmasi, saya mengucapkan selamat atas keberhasilan Saudara menyelesaikan program profesi di UGM. Bersama-sama kita telah menunjukkan kepada masyarakat dan bangsa bahwa Fakultas Farmasi UGM berhasil menjalankan amanat mendidik anak bangsa menjadi apoteker yang andal, tangguh, dan dijiwai nilai Pancasila,” ucap Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt.
Ia menyebutkan para apoteker yang lulus dalam periode ini memiliki prestasi yang sangat gemilang. Sebanyak 27 wisudawan atau sekitar 79% dari total wisudawan lulus dengan predikat Cum Laude. Tidak hanya itu, sejumlah wisudawan juga tercatat pernah memperoleh prestasi dalam berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional.
Melihat rekam jejak para wisudawan yang gemilang, ia mengungkapkan keyakinannya bahwa lulusan Farmasi UGM lebih unggul dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi lain, dan ia yakin mereka akan menjadi apoteker yang andal. Meski demikian, ia mengingatkan kepada para wisudawan untuk tidak mudah puas dengan apa yang telah dicapai, melainkan terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas diri untuk menghadapi tantangan di kemudian hari.
“Saya harap Saudara tidak memandang hal ini sebagai capaian akhir, justru setelah ini tidak berhenti belajar karena tantangan ke depan banyak sekali,” imbuh Dekan.
Lulusan Farmasi UGM, menurutnya, perlu mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja di tengah era revolusi industri 4.0, sebuah era yang menjadi momok bagi banyak lulusan perguruan tinggi. Dalam menghadapi era ini, ujar Agung, diperlukan tidak hanya kompetensi dasar sesuai bidangnya, tetapi juga perlu memperlengkapi diri dengan kecakapan teknologi serta kompetensi di bidang sosial.
“Soft skill adalah sesuatu yang tidak akan usang. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan tersebut,” katanya.
Pesan bagi para apoteker baru juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DIY, Wimbuh Dumadi, S.Si., Apt. Ia mengingatkan kepada para apoteker agar dapat menjaga integritas dan kualitas layanan sesuai dengan isi sumpah yang telah diucapkan, dan mendedikasikan segenap ilmu yang diperoleh untuk kepentingan masyarakat luas.
“Semoga bisa memberikan kontribusi pada seluruh masyarakat Indonesia, dan semoga ke depan bisa praktik secara profesional, bertanggung jawab, dan taat pada kode etik dengan landasan sumpah apoteker yang tadi diucapkan,” ujarnya. (Humas UGM/Gloria)
Sumber : Portal UGM