Farmasi UGM – Jumat (1/11), Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan pengujian monografi simplisia dan ekstrak Farmakope Herbal Indonesia (FHI) beserta suplemennya untuk tahun 2024. Kegiatan berlangsung di ruang sidang pimpinan Lantai 7, Gedung Advanced Pharmaceutical Science Learning Center (APSLC), Fakultas Farmasi UGM, dengan dihadiri perwakilan dari Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI, beberapa akademisi dan peneliti, serta mahasiswa yang terlibat aktif dalam proses pengujian.
Diskusi dihadiri oleh Prof. Dr. Satibi, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi UGM, didampingi oleh Dr. rer. nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, serta Dr. Djoko Santosa, M.Si selaku dosen dari Departemen Biologi Farmasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan standar ilmiah pengujian dapat terpenuhi guna mendukung keamanan dan mutu produk herbal dalam negeri. Dengan adanya evaluasi ini, Fakultas Farmasi UGM berharap dapat memberikan kontribusi strategis bagi pengembangan produk herbal yang kompetitif dan sesuai dengan regulasi. Partisipasi dari mahasiswa dan peneliti juga dinilai sangat penting dalam meningkatkan standardisasi produk herbal agar kualitas dan kemanannya dapat terjamin.
Kegiatan ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Good Health and Well-Being, SDG 4: Quality education, SDG 12: Responsible Consumption and Production, serta SDG 17: Partnerships for the Goals. Farmasi UGM berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam menciptakan inovasi produk kesehatan herbal yang aman dan berkualitas, sekaligus memajukan upaya bersama untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik bersama dengan mitra. (Hanun/Humas FA)
SDG nomor 3, 4, 12 dan 17