Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar webinar dengan topik “How to Write an Impactful Manuscript” di Ruang Workshop Unit 9 Fakultas Farmasi UGM pada Jumat (22/11). Dihadiri oleh Erwin Lamping, pakar dari Sir John Walsh Research Institute, University of Otago, sebagai pembicara utama, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan peneliti di bidang farmasi terkait pentingnya penulisan karya tulis ilmiah yang efektif. Dipandu oleh apt. Setyowati Triastuti Utami, S.Farm., M.Sc., Ph.D. selaku moderator, webinar ini terbuka untuk umum, sehingga memberikan akses yang luas dan setara bagi semua peserta. Dalam acara tersebut, turut berpartisipasi pula mahasiswa Magister Ilmu Farmasi dan Doktoral Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM.
Beberapa topik yang dibahas oleh narasumber, antara lain strategi memilih jurnal yang tepat untuk publikasi, menyusun naskah sesuai pedoman, hingga menjaga alur tulisan yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. Ia juga menekankan pentingnya menyampaikan naskah dengan singkat dan jelas. “The shorter the story, the better because short is sweet!,” ungkapnya. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab interaktif yang memberikan peserta peluang untuk memperdalam pemahaman mereka terkait teknik penulisan yang efektif.
Acara ini berhasil memberikan wawasan praktis yang membantu peserta memaksimalkan peluang publikasi di jurnal bereputasi tinggi. Dengan ilmu yang dibagikan, diharapkan peserta webinar mampu menyampaikan temuan mereka kepada audiens yang lebih luas, serta memperkuat posisi dalam komunitas akademik global.
Webinar ini mendukung SDG 4: Quality Education dengan memperluas akses terhadap pelatihan akademik yang berkualitas. SDG 5: Gender Equality juga tercapai dengan mendorong partisipasi setara antara semua peserta, tanpa memandang gender. Selain itu, SDG 8: Industry, Innovation, and Infrastructure diperkuat dengan meningkatkan kompetensi profesional peserta, yang dapat mendukung karier mereka di dunia penelitian dan akademik. Terakhir, acara ini berkontribusi pada SDG 17: Partnerships for the Goals melalui kolaborasi global antara para peneliti dan akademisi. Acara ini menyoroti pentingnya kemitraan global dalam memajukan pengetahuan ilmiah. (Hanun/Humas FA)
SDG nomor 4, 5, 8, dan 17