Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menerima bantuan peralatan laboratorium berupa kolom High Performance Liquid Chromatography (HPLC) sebanyak 20 kolom dari perusahaan Nacalai Tesque, Jepang, pada Selasa (25/6) di ruang Auditorium Lt.8 Fakultas Farmasi. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis melalui penandatanganan serah terima oleh Direktur Eksekutif Nacalai Tesque, Akira Hashimoto, dan Dekan Fakultas Farmasi UGM Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. Hibah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung kemajuan riset dan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang farmasi. Teknologi ini memainkan peran penting dalam analisis kimia untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur kandungan komponen dalam campuran larutan, yang sangat relevan untuk penelitian di berbagai bidang kefarmasian seperti obat-obatan, kosmetik, dan herbal.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Satibi, M.Si, Dekan Fakultas Farmasi UGM, menyatakan bahwa hibah ini akan secara signifikan meningkatkan kapasitas riset di Fakultas Farmasi. “Kami sangat berterima kasih atas hibah kolom HPLC dari Nacalai Tesque. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas kemampuan riset kami, tetapi juga mengintegrasikan dengan baik laboratorium terbaru kami, Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS),” ujarnya.
Eksekutif Direktur Nacalai Tesque, Akira Hashimoto, menegaskan bahwa kerjasama ini bukan sekadar pemberian peralatan, tetapi juga upaya untuk meningkatkan inovasi dan pengetahuan di kalangan akademisi. “Kami percaya bahwa HPLC memiliki peran vital dalam industri dan penelitian ilmiah. Kami berharap dapat melihat hasil-hasil yang bermanfaat dari kolaborasi ini dalam waktu yang akan datang,” ungkapnya.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM, Prof. Dr.rer.nat. apt. Endang Lukitaningsih, M.Si. menambahkan bahwa mereka telah memiliki alat chromatography sebelumnya. Namun, dengan tambahan hibah dari Nacalai Tesque, fungsi dan kegunaan alat tersebut dapat ditingkatkan untuk kebutuhan yang lebih besar. “Pemanfaatan alatnya selama ini salah satunya untuk menguji kualitas obat generik agar sama dengan obat patennya,” ujarnya. Endang menjelaskan bahwa dukungan kolom HPLC dari Nacalai Tesque dapat memisahkan bahan-bahan atau kandungan komponen dalam campuran larutan yang memiliki sifat sangat berbeda. Diharapkan, alat tersebut bisa melahirkan semakin banyak penelitian dan kemanfaatan di dunia farmasi.
Agenda ini merupakan salah satu rangkaian acara webinar berjudul “HPLC 101: Understand Your Column for Better Separations” yang diselenggarakan oleh Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS), Fakultas Farmasi UGM bersama Nacalai Tesque, Inc. Webinar ini diadakan pada Rabu (26/6/2024) untuk memperdalam pemahaman tentang analisis dengan instrumen HPLC, khususnya dalam hal pemilihan kolom yang sesuai dengan penelitian masing-masing, serta cara merawat kolom.
Dengan webinar dan hibah ini, Fakultas Farmasi UGM semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat pendidikan dan riset terkemuka dalam bidang farmasi di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ilmu farmasi dan industri farmasi secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur), dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (Zahra/Humas)