Diskusi Kolaborasi antara Fakultas Farmasi UGM dan BRIN, Fokus pada Hilirisasi Riset dan Teknologi Farmasi

Yogyakarta, 9 Juli 2025 – Menindaklanjuti pertemuan hari sebelumnya, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melanjutkan agenda pertemuan hari kedua dengan diskusi yang lebih mendalam mengenai potensi kolaborasi. Pertemuan intensif ini diselenggarakan di Ruang Sidang Pimpinan, Lantai 7 Gedung Advanced Pharmaceutical Learning and Science Center (APLSC) Fakultas Farmasi UGM.

Delegasi BRIN yang terdiri dari Prof. Dr. Puspita Lisdiyanti, Akhirta Atikana, M.Sc., dan Dr. Gusnaniar, bersama dengan perwakilan UGM, Dr. Matin Nuhamunada, S.Si., M.Sc., memfokuskan diskusi pada langkah-langkah konkret untuk mewujudkan kerja sama. Agenda utama adalah menjajaki peluang riset bersama, mekanisme berbagi pengetahuan dan teknologi, serta eksplorasi pemanfaatan fasilitas laboratorium secara sinergis untuk menghasilkan inovasi di bidang kefarmasian. Diskusi berjalan produktif dengan kedua belah pihak memetakan kekuatan dan peluang masing-masing untuk disatukan dalam proyek-proyek penelitian masa depan.

Kerja sama strategis ini secara langsung mendorong pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Diskusi intensif untuk membangun sinergi ini adalah cerminan dari SDG 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk hasil yang lebih berdampak. Dengan berfokus pada inovasi dan pemanfaatan teknologi bersama, kolaborasi ini turut memperkuat SDG 9, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, membangun ekosistem riset nasional yang tangguh. Pada akhirnya, muara dari semua upaya ini adalah kontribusi nyata pada SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, di mana penemuan dan pengembangan produk farmasi baru diharapkan mampu memberikan solusi bagi tantangan kesehatan masyarakat.

Prof. Dr. Puspita Lisdiyanti dari BRIN menyatakan optimismenya terhadap kolaborasi ini. “Kami melihat visi yang sejalan dan potensi besar untuk melakukan riset bersama, terutama dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia. Fasilitas dan keahlian yang dimiliki Fakultas Farmasi UGM sangat mendukung. Kami berharap diskusi ini dapat segera berlanjut ke tahap implementasi yang konkret,” ungkapannya.

Pertemuan hari kedua ditutup dengan kesepakatan untuk membentuk tim kecil yang akan merumuskan proposal riset bersama sebagai langkah awal. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi hilirisasi hasil riset menjadi produk inovatif yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat.

Share this post
Type Keyword to Search