Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada undang Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M. Biomed., untuk memberi kuliah umum bagi mahasiswa baru angkatan tahun 2018 Program Studi Sarjana Ilmu Farmasi pada sabtu, 18 Agustus 2018. Dalam acara tersebut, Engko Sosialine selaku Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, banyak menyampaikan mengenai tantangan apoteker di masa mendatang.
Menurutnya, menjadi apoteker saat ini tidak cukup jika hanya mengandalkan ilmu kefarmasian saja. Mahasiswa juga harus meningkatkan kompetensinya dengan berbagai soft skill pendukung. Ada beberapa kemampuan tambahan yang cukup penting untuk dimiliki apoteker, diantaranya komunikasi dan teknologi informasi.
Di era serba internet saat ini, mau tidak mau apoteker juga dituntut untuk beradaptasi dan memahami perkembangan teknologi. Ada 6 unsur pendukung kompetensi yang perlu dicermati oleh para calon apoteker, yaitu knowledge, understanding, skill, value, attitude, dan interest. Alumni Farmasi UGM angkatan tahun 1980 tersebut menjelaskan bahwa 6 unsur ini akan dapat dicapai jika mahasiswa mau memelihara rasa keingintahuannya.
“Belajar itu tidak ada akhirnya, dan jangan malu bertanya kepada siapun,” kata Engko Sosialine mengingatkan mahasiswa baru. Maksudnya, mahasiswa tidak boleh gengsi untuk bertanya, karena ilmu itu datangnya dari mana saja. Terlebih dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, dimana arus informasi menjadi sangat cepat dan tidak terkontrol. Oleh karenanya, bergaul dengan berbagai kalangan akan membantu untuk membuaka wawasan dan akan semakin selektif untuk memilih informasi. (Humas FA/ Yeny P)