Farmasi UGM – Departemen Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi UGM melalui Tim Pengabdian dengan koodinator Dr. Rumiyati telah mengadakan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dan pelatihan pembuatan makanan sehat di Balai Kelurahan Karangwuni, Rongkop Gunungkidul pada hari Selasa, 25 Juni 2024. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu penggerak PKK dari sepuluh Padukuhan di Kelurahan Karangwuni dan dihadiri oleh sejumlah perangkat kelurahan termasuk Lurah Karangwuni, Suparta S.Pd. yang telah berkenan membuka acara dan mengikuti jalannya kegiatan tersebut hingga akhir.
Pengabdian di Kelurahan Karangwuni ini merupakan program yang berkesinambungan yang telah dilakukan oleh Fakultas Farmasi UGM sejak tahun 2017. Bapak Suparta melalui sambutannya sangat mengapresiasi dan mengharapkan program tersebut dapat terus berlanjut hingga kedepannya karena sangat bermanfaat bagi warga Karangwuni. Beliau juga mendorong peserta penyuluhan agar dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu untuk meningkatkan pengetahuannya. Prof. Dr. apt. Ratna Asmah Susidarti selaku Ketua Departemen Kimia Farmasi dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penyuluhan kesehatan terkait kanker. Meningkatnya jumlah pasien kanker di masyarakat sangat mengakhawatirkan, sehingga diperlukan pengetahuan terkait penyakit tersebut dan cara pencegahannya. Edukasi tentang bahan-bahan alami yang kaya antioksidan juga memberikan makna penting, sehingga masyarakat diharapkan mampu melakukan pencegahan penyakit kanker sedini mungkin.
Penyuluhan pertama disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Edy Meiyanto dengan tema kanker dan pencegahannya. Prof. Edy Meiyanto menggambarkan penyakit kanker sebagai kondisi yang disebabkan oleh adanya ketidaksetimbangan atau hilangnya kontrol pada proses pertumbuhan, kematian, dan differensiasi sel tubuh. Kanker dapat bersifat jinak (tidak membahayakan) atau ganas (dapat merusak jaringan serta bersirkulasi ke bagian-bagian tubuh yang lain). Penanganan kanker secara dini dan tepat dapat menghindari perkembangan kanker jinak menjadi ganas. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk menekan risiko terjadinya kanker melalui penerapan pola hidup sehat, meminimalisasi stres, dan pemberian terapi yang tepat oleh tenaga kesehatan apabila sudah terdiagnosis kanker.
Penyuluhan kedua disampaikan oleh Dr. apt. Hilda Ismail yang menjelaskan radikal bebas (oksidan) dan bahayanya bila jumlahnya dalam tubuh lebih besar dari jumlah penetralnya (antioksidan). Kondisi ini disebut dengan stres oksidatif yang dapat memicu terjadinya penuaan dini, berbagai gangguan metabolik, penyakit degeneratif, hingga munculnya penyakit kanker. Kondisi tidak seimbang ini perlu diperbaiki dengan menambah asupan antioksidan melalui konsumsi makanan-makanan yang mengandung antioksidan. Dalam penyuluhan ini juga disampaikan juga contoh-contoh makanan yang mengandung antioksidan, diantaranya sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna, biji-bijian, dan empon-empon. Kopi, teh dan coklat juga merupakan sumber antioksidan yang baik, dan akan lebih baik jika minuman-minuman ini dikonsumsi tanpa gula. Penyampaian kedua materi penyuluhan dan sesi tanya jawab dipandu oleh Prof. Dr. Ritmaleni dan diikuti dengan sangat antusias oleh ibu-ibu peserta. Selain penyampaian materi dan diskusi secara langsung, Tim juga membagikan materi tertulis berupa booklet dan leaflet kepada peserta.
Gambar 1. Praktik pembuatan makanan antioksidan alami
Setelah penyuluhan kesehatan, Tim Pengabdian mengadakan praktik pembuatan makanan kaya antioksidan alami yang dipandu oleh Dr. Cintya Nurul Apsari dan Dr. apt. Navista Sri Octa Ujiantari. Makanan yang dibuat adalah dimsum wortel-daun kelor dan puding buah naga-bunga telang. Buah naga, telang, dan kelor merupakan hasil kegiatan agrikultur di Kelurahan Karangwuni. Selain meningkatkan asupan makanan sehat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh di lingkungan, pengolahan bahan alam menjadi makanan sehat juga diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk pangan yang dihasilkan oleh masyarakat Karangwuni. Hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
(Kontributor: Eka dan Tanti)