Dekan Fakultas Farmasi UGM Resmi Buka International Summer Course 2025, Fokus pada Peran Green Pharmacy untuk Resiliensi Iklim

Yogyakarta, 14 Juli 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, hari ini pukul 08.00 WIB secara resmi membuka International Summer Course 2025. Program yang bertajuk “GREEN-HOPE” ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran green pharmacy atau farmasi hijau dalam membangun ketahanan iklim dan pemberdayaan masyarakat melalui prinsip keberlanjutan.

Acara pembukaan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. Turut memberikan sambutan adalah Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Dr. apt. Puji Astuti, M.Sc. yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global. Acara ini juga dihadiri oleh Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH, dan Koordinator Summer Course,  apt. Setyowati Triastuti Utami, M.Sc., Ph.D.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Satibi, menyatakan, “Program summer course dengan tema GREEN-HOPE adalah respons nyata dunia akademik terhadap krisis iklim. Kami memadukan kearifan lokal dalam pemanfaatan tanaman obat dengan inovasi ilmiah modern. Tujuannya adalah untuk menciptakan produk herbal terstandar yang berdaya saing global sekaligus berkontribusi pada restorasi lingkungan.”

Program ini dirancang sebagai wadah interdisipliner yang menggali potensi tanaman obat sebagai solusi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain menawarkan pengobatan alami, praktik farmasi hijau juga berkontribusi pada penyerapan karbon, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pemulihan ekosistem.

Summer Course ini tidak hanya sejalan dengan misi akademik UGM, tetapi juga berkontribusi langsung pada pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program GREEN-HOPE mendukung SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui pengembangan produk kesehatan herbal yang aman dan terstandar, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan mempromosikan solusi berbasis alam untuk mitigasi dan adaptasi, serta SDG 15 (Ekosistem Daratan) melalui advokasi praktik pertanian berkelanjutan dan pelestarian keanekaragaman hayati tanaman obat.

Summer Course akan berlangsung selama tiga minggu, dari 14 Juli hingga 1 Agustus 2025. Peserta akan mendalami berbagai topik mulai dari pemanfaatan inovasi berbasis alam, penggunaan bahan alami dalam praktik farmasi, identifikasi strategi keberlanjutan, hingga pemberdayaan masyarakat. Program ini juga mencakup kunjungan lapangan ke lokasi-lokasi yang menerapkan prinsip farmasi hijau secara nyata, sehingga memberikan pengalaman praktis bagi para peserta untuk mengembangkan proyek berbasis komunitas.

Share this post
Type Keyword to Search