Kabar Alumni
Memasuki tahun ketiga kepengurusannya, Kagama Farmasi periode 2016-2021 kembali mengadakan rapat pleno tahunan. Rapat diselenggarakan pada hari Minggu 27 Januari 2019 bertempat di kediaman Ketua Kagama Farmasi Pondok Indah, Jakarta. Selain pengurus Kagama Farmasi, rapat pleno kali ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM dan perwakilan Fakultas Farmasi UGM.
Kagama Farmasi sudah memetakan dan menempatkan alumni Fakultas Farmasi UGM yang kompeten dibidangnya baik di pemerintahan, industri, dan juga organisasi profesi, tutur Masrizal Ketua Kagama Farmasi dalam sambutannya. Hal senada juga disampaikan oleh Paripurna selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM bahwa kemajuan suatu universitas sangat bergantung pada alumninya. UGM berupaya untuk mendigitalisasi database alumni sehingga bisa memberikan manfaat untuk menghimpun sumber daya alumni. Sementara Dekan Fakultas Farmasi UGM menekankan pada prioritas program-program fakultas pada 2019 terutama bidang alumni. “Kesuksesan alumni sangat menentukan sekali keberhasilan sebuah Perguruan Tinggi”. Program universitas yang bisa diselaraskan dengan program alumni antara lain Sahabat UGM, Database Alumni, Tracer Study, Integrated Career Days, Graduate Employability Program. Rapat dilanjutkan dengan pemaparan program-program dari masing-masing pengurus Kagama Farmasi terkait yang sudah dilaksanakan selama tahun 2018 dan rencana 2019. (Humas Farmasi UGM)
Farmasi UGM – Dipercaya untuk menjadi apoteker di luar jawa, Dra. Dewi Prawitasari, M.Kes., Apt., banyak berkisah tentang pengalamannya ketika mengabdi di Kalimantan. Lulus dari Fakultas Farmasi UGM pada tahun 1986, Dewi mulai berkarir di Departemen Kesehatan (Depkes) sebagai staf di Direktorat Jenderal Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Di tahun 1987, ia beranjak dari Jawa ketika mendapatkan tugas untuk mengabdi di Kalimantan Tengah, tepatnya di BPOM Palangkaraya. Kalimantan memang terkenal dengan medan perjalanannya yang cukup sulit, terutama ketika ingin mengunjungi tempat-tempat yang letaknya jauh di pelosok. Ada kalanya Dewi harus menyusuri sungai, bahkan juga tinggal di atas kapal.
‘Saya bersumpah/ berjanji akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui kerena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hokum perikemanusiaan. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, kepartaian, atau kedudukan sosial. Saya ikrar sumpah/ janji ini dengan sungguh-sungguh dengan penuh keinsyafan.’ (Sumpah Apoteker)
“Nitilaku mengingatkan kita akan pepatah kacang ora lali kulite,” sebut Ganjar Pranowo. Hal itu disampaikan Ketua PP Kagama ini dalam pidatonya ketika melepaskan para peserta Nitilaku 2018 pada Minggu (16/12) di Halaman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sekitar 2.500 orang berkumpul di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk mengikuti pawai kebangsaan Nitilaku 2018 yang juga menjadi salah satu rangkaian acara Dies Natalis UGM ke-69 itu. Para peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, yakni sivitas akademika UGM, alumni UGM, serta masyarakat Yogyakarta, juga dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mengenakan berbagai macam pakaian adat dengan gaya busananya masing-masing.
Farmasi UGM – Kampus biru dan lingkungan Yogyakarta memang mampu memberikan nuansa tersendiri untuk siapa saja yang pernah sekolah di kota gudeg ini. Bagi para lulusan universitas negeri tertua di Indonesia tersebut, UGM telah memberikan banyak cerita bagi mereka. Tak terkecuali para alumni yang saat ini telah menetap di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Mataram, Lombok. Menurut mereka yang memenuhi panggilan bangsa dan mengabdikan ilmunya dalam berbagai bidang hingga akhrinya tinggal di pulau yang terletak di sebelah timur pulau Bali tersebut, salah satu semangat UGM yang harus dipertahankan adalah kekeluargaan.
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kebanyakan sarjana atau alumni dari Farmasi UGM biasanya mengambil profesi sesuai dengan keahlian yang telah dielajari di kampusnya. Beberapa di bidang industry dan kesehatan, atau mengambil profesi sebagai apoteker. Namun, bagaimana jika seorang sarjana farmasi menjadi kepala desa atau lurah?
Ia adalah Wahyudi Anggoro Hadi, atau kerap dikenal sebagai Pak Lurah Wahyudi. Di balik perawakannya, Lurah Wahyudi ternyata menyimpan banyak prestasi. Dia lah orang di balik kesuksesan desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM menjadi tuan rumah diselenggarakannya pengajian rutin keluarga Gadjah Mada (KAGAMA) pada Minggu, 21 Oktober 2018. Dalam acara bertemakan “Keajaiban Al-Quran dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan” tersebut turut menghadirkan Dr. Sampurno Chaliq, MBA, Apt., selaku purnakarya dosen Fakultas Farmasi sebagai penceramah.
Acara yang diadakan oleh Forum Pengajian KAGAMA ini dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada, serta perwakilan Keluarga Mahasiswa Muslim Fakultas Farmasi (KMMFA) UGM. Pengajian KAGAMA ini sendiri sempat vakum lama, kemudian kembali diinisiasi oleh beberapa fakultas termasuk diantaranya Fakultas Farmasi. Dalam pengajian kali ini, Fakultas Farmasi dipercaya menjadi tuan rumah yang kedua setelah sebelumnya acara serupa diadakan di Fakultas Teknik pada bulan lalu.
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) Kemenristekdikti Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D menghadiri Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-72 Fakultas Farmasi UGM pada Kamis (27/9/2018). Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Arah dan Model Pendidikan Kefarmasian di Era Revolusi Industri 4.0.” Sebelum memulai orasinya, lulusan Fakultas Kedokteran (kini FKKM) UGM tahun 1986 ini mengapresiai prestasi yang dibacakan Dekan Fakultas Farmasi Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt.
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada mengirimkan tim relawan yang terdiri dari dosen dan beberapa mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker untuk membantu korban bencana lombok. Kedatangan tim di bawah Unit Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UGM tersebut untuk memperkuat klinik kesehatan KagamaCare yang dinaungi oleh DERU UGM. Ada 6 orang dosen serta serta 3 mahasiswa yang diterjunkan untuk membantu posko KagamaCare di Desa Gumentar, Lombok Utara, NTB.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof.Dr.Agung Endro Nugroho, M.Si Apt bersama 5 dosen lainnya, yaitu Dr.Satibi, M.Si, Apt., Ika Puspitasari, M.Si, Ph.D, Apt., Dr.Rumiyati, M.Sc., Apt., Marlita Putri Ekasari, MPH Apt., dan Dr. Djoko Santoso,M.Sc, Apt., berangkat pada tanggal 12 September lalu. Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung hingga tanggal 18 September 2018. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Endang Lukitaningsih, MSi, Apt., menjelaskan, “Ini merupakan bentuk kepedulian sivitas akademika terhadap bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok”, ungkapnya ketika ditemui di Kantor Wakil Dekan P2MKSA.