Farmasi UGM – Rabu (18/12) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwakilkan oleh Tim Pendirian Program Studi Apoteker Spesialis menyelenggarakan diskusi strategis dengan Kolegium Farmasi Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., FISQua. Diskusi ini bertujuan untuk membahas persiapan pembukaan Program Studi Apoteker Spesialis Program Terapi Intensif yang akan diinisiasi oleh Fakultas Farmasi UGM.
Dalam pertemuan tersebut, telah disepakati sejumlah langkah konkret yang akan menjadi pedoman dalam proses pendirian program studi ini. Salah satu poin utama yang dibahas adalah penyusunan standar kompetensi apoteker spesialis yang nantinya akan menjadi acuan dalam uji kompetensi kelulusan. Standar kurikulum yang relevan dengan kebutuhan terapi intensif juga menjadi perhatian utama, untuk memastikan bahwa lulusan program ini memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan praktik farmasi terkini.
Selain itu, diskusi ini juga membahas kriteria penerimaan mahasiswa dan profil lulusan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang semakin kompleks. Proses pengajuan akreditasi program studi turut menjadi agenda penting, mengingat hal ini melibatkan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM PT-Kes). Fakultas Farmasi UGM dan Kolegium Farmasi Indonesia sepakat untuk bekerja sama dalam mempersiapkan langkah-langkah awal pengajuan program studi baru ini.
Diskusi ini mencerminkan komitmen bersama antara Fakultas Farmasi UGM dan Kolegium Farmasi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan profesi apoteker spesialis di Indonesia, khususnya dalam bidang terapi intensif. Dengan adanya program studi ini, diharapkan layanan farmasi klinik di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 3: Good Health and Well-being, yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pendidikan apoteker spesialis yang kompeten di bidang terapi intensif, SDG 4: Quality Education, dengan menyediakan pendidikan berkualitas yang relevan dan inklusif untuk pengembangan kompetensi tenaga kesehatan di Indonesia dan mendukung SDG 17: Partnerships for the Goals dengan adanya kolaborasi antara Fakultas Farmasi UGM dan Kolegium Farmasi Indonesia menunjukkan kemitraan yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. (HumasFA)
SDGs nomor 3, 4 dan 17