Farmasi UGM – Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai penerima Loan JICA (Japan International Cooperation Agency) IP-576 dan Technical Cooperation 2025 menjadi salah satu objek uji petik audit yang akan dilakukan oleh Board of Audit (BoA) Japan pada Februari 2025 mendatang. Salah satu fasilitas yang menjadi fokus audit adalah Gedung APSLC (Advanced Pharmaceutical Sciences Learning Center) yang berlokasi di Fakultas Farmasi UGM.
Sebagai langkah persiapan menjelang audit tersebut, JICA Kantor Indonesia melakukan visitasi ke Gedung APSLC pada hari ini, Selasa, 26 November 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau kondisi fasilitas dan peralatan yang didanai melalui Loan JICA IP-576. Dalam agenda ini, JICA memberikan masukan agar informasi yang nantinya disampaikan saat kunjungan di bulan Februari 2025 relevan dengan kebutuhan audit BoA Japan.
Audit yang akan dilaksanakan oleh BoA Japan pada awal 2025 bertujuan untuk menilai pemanfaatan dana hibah dan pinjaman serta dampaknya terhadap pengembangan pendidikan dan riset di UGM, khususnya dalam bidang farmasi. Melalui kunjungan dan persiapan kunjungan ini, Fakultas Farmasi UGM diharapkan mampu menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bantuan internasional tersebut, sekaligus memperkuat reputasi institusi sebagai pusat pendidikan dan riset unggulan.
Dukungan Loan JICA IP-576 terhadap pengembangan Gedung APSLC Fakultas Farmasi UGM sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). SDGs nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) tercermin melalui peningkatan fasilitas pendidikan tinggi yang mendukung pembelajaran dan riset berkualitas. Selaras dengan SDGs nomor 9 (Infrastruktur, Industri, dan Inovasi), gedung ini dirancang untuk menjadi pusat penelitian farmasi berstandar internasional. Kontribusi terhadap SDGs nomor 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) tampak dari pembangunan yang memperhatikan aspek keberlanjutan dan integrasi ke lingkungan masyarakat. Selain itu, kolaborasi UGM dengan JICA dan Board of Audit Japan mencerminkan semangat SDGs nomor 17 (Kemitraan untuk Tujuan), memperkuat kerjasama global dalam mendukung pengembangan pendidikan dan teknologi. (Fathul/HumasFA)