Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM menerima kunjungan dari Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma, dalam rangka kegiatan benchmarking untuk persiapan pembukaan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) di Universitas Gunadarma. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 21 November 2024, bertempat di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung APSLC Lantai 7, Fakultas Farmasi UGM.
Kunjungan diterima langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si., bersama jajaran pimpinan lainnya. Sementara itu, pihak Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma diwakili oleh Dr. Aries Muslim beserta rombongan. Dalam sambutannya, Prof. Satibi menyampaikan komitmen Fakultas Farmasi UGM untuk selalu menjalin kerja sama dan memberikan pendampingan bagi perguruan tinggi yang berencana membuka program studi profesi apoteker. Disisi lain, Dr. Aries menyampaikan terimakasih kepada Fakultas Farmasi UGM yang bersedia menjalin kerjasama dalam kaitannya dengan pembukaan PSPA di Universitas Gunadarma.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan terkait kegiatan pembelajaran di Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UGM oleh Dr. apt. Anna Wahyuni Widayanti, M.P.H., selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker. Dalam paparannya, Dr. Anna menjelaskan mengenai kurikulum PSPA, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA), hingga Ujian Kompetensi Program Profesi Apoteker Indonesia (UKMPPAI), yang mencakup ujian CBT dan OSCE. Agenda kunjungan kemudian dilanjutkan dengan melihat ruang CBT dan OSCE centre di Fakultas Farmasi UGM, sebagai salah satu prasyarat dalam pendirian prodi profesi Apoteker.
Kunjungan benchmarking persiapan pembukaan PSPA di Universitas Gunadarma selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan nomor 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), tercermin dari fokus kegiatan meliputi pembukaan program studi profesi apoteker yang berkualitas, kurikulum yang sesuai standar, serta komitmen untuk menyediakan pendidikan tinggi yang inklusif, berkualitas, dan relevan dalam mencetak tenaga kesehatan profesional. Selain itu, kolaborasi ini juga mencerminkan pentingnya kemitraan antar institusi untuk berbagi informasi dan pengalaman guna memperkuat kapasitas dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kesehatan. (Fathul/HumasFA)