Farmasi UGM – International Society of Pharmaceutical Engineering Student Chapter Regional DIY-Jateng kembali menyelenggarakan Hackathon Pharmaceutical Industry Case Competition pada tahun 2024 yang merupakan kompetisi industri farmasi tingkat nasional sebagai salah satu agenda tahunannya. Hackathon yang diselenggarakan ini merupakan salah satu langkah ISPE DIY-Jateng Student Chapter dalam menjembatani mahasiswa farmasi dengan bidang industri farmasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh ISPE DIY-Jateng Student Chapter. Kompetisi ini dilaksanakan dengan pemberian real case yang terjadi di industri farmasi kepada peserta dengan tujuan mengasah kemampuan analisis permasalahan dan penyelesaian kasus (problem solving) beserta solusi yang diberikan tiap tim berdasarkan ide, data, regulasi, serta peluang bisnis yang ada.
Dengan mengusung tema “Regulatory Affair in the Pharmaceutical Industry” ISPE DIY-Jateng Student Chapter ingin mengenalkan regulasi pada industri farmasi khususnya mengenai kasus etilen glikol dan dietilen glikol yang belakangan ini ramai dibicarakan di kalangan masyarakat karena menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.
Pada Hackathon 2024, Team 6 yang beranggotakan Afnan Syifa’ Muhammad, Suluh Setowari, dan Shelin Nurlitasari sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada berhasil menorehkan prestasi dengan hasil karya berupa poster yang dianugerahi gelar sebagai Best Poster pada kompetisi ini. Tim tersebut juga dibimbing oleh alumni Farmasi UGM, apt. Mandara Lamigi, S.Farm. Capaian Best Poster didapatkan setelah melalui proses panjang yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juni hingga 8 Juni 2024 dengan mengandalkan kemampuan analisis kasus, penyelesaian masalah (problem solving), design, ide, dan pemberian solusi dengan memperhatikan peluang bisnis yang ada. Kompetisi ini tentunya mengasah kemampuan para peserta dalam berpikir kritis menganalisis dan menyelesaikan suatu kasus yang terjadi di industri farmasi sehingga diharapkan kedepannya, para peserta dan pemenang hackathon turut berperan aktif dalam penyelesaian kasus terkait industri farmasi yang terjadi berdasarkan regulasi yang berlaku.
encapaian Team 6 dalam Hackathon ini tidak hanya mencerminkan kemampuan akademis, tetapi juga berkontribusi terhadap beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat, dimana pemahaman yang lebih baik tentang regulasi farmasi dapat membantu mencegah kasus kesehatan yang merugikan, seperti gagal ginjal akut. Selain itu, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) berperan penting dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk berinovasi di bidang farmasi. SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) terintegrasi dalam upaya mendorong inovasi yang berkelanjutan dalam industri farmasi, yang krusial untuk perkembangan solusi kesehatan yang efektif. SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan) menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, industri, dan pemerintah dalam menciptakan solusi yang komprehensif untuk tantangan kesehatan. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas di masyarakat.