Farmasi UGM – Dosen Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. apt. Puji Astuti, M.Sc. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Biologi Farmasi. Upacara pengukuhan Guru Besar ini dilakukan pada Selasa (29/8) di Balai Senat, Gedung Pusat UGM.
Melalui pidato pengukuhan berjudul “Siklus Sel Sebagai Target Penemuan Obat Alami Anti Kanker: Pendekatan Empiris Hingga Teknologi Modern”, Prof. Puji memaparkan kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam pengobatan kanker saat ini. Kendati begitu, metode ini menimbulkan beragam efek samping. Sementara beberapa penelitian melaporkan agen kemoterapi yang diperoleh dari produk alam ataupun sintesis, analognya mempunyai efek samping terbatas dan memiliki kemampuan anti-multidrug resistance.
Puji memaparkan banyak penelitian berbasis tanaman obat yang digunakan sebagai sumber senyawa kimia bioaktif dan telah diuji efek farmakologinya, baik in vitro maupun in vivo. Lebih lanjut Puji menyatakan bahwa terdapat banyak tantangan dalam proses uji klinis penemuan obat yang berasal dari bahan alam, yaitu dalam hal suplai yang tidak memungkinkan dilakukan isolasi dari tanaman aslinya dan juga biaya yang mahal serta tidak layak secara ekologi.
Kendati begitu, Puji menyebutkan hadirnya teknologi modern seperti teknologi kultur sel dan jaringan tanaman menjadi cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan metabolit sekunder dalam jumlah komersial.
“Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia sangat mendukung penemuan obat asli Indonesia. Dengan inovasi, kemajuan IPTEK, serta kemampuan sumber daya yang dimiliki negra kita, bukan hal yang tidak mungkin pengembangan obat di tanah air akan berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Upacara pengukuhan Guru Besar Prof. Puji Astuti dibuka dan ditutup langsung oleh Rektor. Dalam upacara ini disampaikan bahwa Prof. Puji merupakan salah satu dari 399 Guru Besar aktif di UGM dan di tingkat fakultas merupakan salah satu dari 15 Guru Besar aktif dari 42 Guru Besar yang dimiliki Fakultas Farmasi UGM.