Profesor dari Institute of Biology Leiden Berikan Kuliah Mengenai Sistem Imun Zebra Fish

Farmasi UGM – Hewan coba memiliki peranan yang sangat penting dalam penelitian biomedis. Para ilmuwan seringkali menggunakan hewan coba untuk menganalisis penyebab atau proses terjadinya suatu penyakit pada level organisme, sel, atau molekul dengan cara membuat hewan tersebut memiliki penyakit yang mirip dengan yang diderita manusia. Melalui metode tersebut, akan dapat diketahui informasi-informasi terkait suatu penyakit dan cara pengobatannya. Hewan-hewan yang dimanfaatkan dalam penelitian biomedis disebut sebagai organisme model. Tidak semua hewan dapat menjadi organisme model, tetapi hanya yang mirip dengan manusia secara filogenetis yang dapat digunakan sebagai model.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan akan terus berkembang, termasuk juga di bidang biologi dan kesehatan. Saat ini, penggunaan tikus sebagai organisme model di bidang kesehatan telah dikaji ulang dikarenakan waktu yang dibutuhkan dalam proses penelitian tergolong cukup lama dan mahal. Oleh sebab itu, para ilmuwan mengembangkan alternatif organisme model lainnya, yaitu Danio rerio atau yang dikenal dengan zebra fish. Selain dikarenakan memiliki waktu generasi yang lebih singkat, alat dan informasi genetik yang lebih lengkap serta mudah diamati, zebra fish juga memiliki gen yang mirip dengan yang ada pada manusia. Menurut Prof. dr. H.P. Spaink hal tersebut akan memudahkan ilmuwan untuk melakukan penelitian dengan waktu penelitian yang lebih singkat

Lebih lanjut, dalam acara Guest Lecture yang diadakan pada tanggal 4 April 2019, dan merupakan hasil kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Leiden University, Prof. Herman Spaink menyampaikan tentang  gambaran sistem imun pada zebra fish. Penggunaan zebra fish pada objek materi yang dibawakan oleh Prof. Herman Spaink adalah untuk menggambarkan sistem imun pada manusia itu sendiri.

Pada kuliah singkat berjudul ‘Intestinal Microbiome Adjusts the Innate Immune System’, Prof. Herman Spaink, menjelaskan bahwa sel-sel imun milik zebra fish memiliki kesamaan dengan manusia. Berdasarkan penelitian profesor biologi asal negeri kincir angin tersebut, mikrobioma usus yang telah dimasukkan pada zebra fish dapat menyesuaikan dengan kekebalan tubuh si ikan. Sehingga, dengan kata lain, manusia pasti juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya jika disuntikkan mikrobioma sejak dini.  (Humas FA/ Yeny)