Yogyakarta, 23 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat wawasan akademik dan riset di bidang pengembangan obat, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Pharmacometrics Indonesia (PMXID) menyelenggarakan Webinar “Pharmacometrics as a Tool for Precision Dosing and Role in Drug Development Research” pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 13.00–15.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Sebastian Wicha dari Department of Chemistry, Institute of Pharmacy, University of Hamburg dan Dr. apt. Sekar Ayu Pawestri dari Laboratorium Farmasi Fisik dan Biofarmasetika, Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi UGM. Selain itu, terdapat pula sesi khusus pengenalan organisasi Pharmacometrics Indonesia (PMXID) oleh apt. Budi Octasari Susanto, Ph.D., yang membahas peran komunitas profesional tersebut dalam mendorong pengembangan dan penerapan farmakometrik di Indonesia.
Webinar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperdalam pemahaman mengenai farmakometrik, yang merupakan disiplin ilmu yang menggabungkan pemodelan farmakokinetik dan farmakodinamik untuk memahami hubungan antara dosis, paparan obat, dan respon klinis. Melalui pendekatan kuantitatif ini, farmakometrik memungkinkan analisis variabilitas individu maupun populasi sehingga menjadi dasar penting dalam penerapan Model-Informed Precision Dosing (MIPD), pendekatan terapi yang disesuaikan dengan karakteristik fisiologis dan kondisi klinis spesifik pasien untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal.
Selain itu, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya integrasi farmakometrik dalam penelitian biofarmasetika dan pengembangan obat, termasuk studi bioavailabilitas, bioekivalensi, serta hubungan in vitro–in vivo correlation (IVIVC). Pendekatan tersebut memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat, sekaligus mendukung desain formulasi yang lebih efektif dan aman bagi pasien.
Webinar ini diikuti oleh akademisi, peneliti, mahasiswa pascasarjana, praktisi industri farmasi, klinisi, dan perwakilan badan regulatori. Forum ini menjadi wadah strategis bagi pertukaran gagasan dan kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam bidang farmasi, kedokteran, dan ilmu kesehatan di tingkat nasional maupun global.
Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Good Health and Well-being (SDG 3) melalui peningkatan kualitas layanan kesehatan berbasis bukti ilmiah, Quality Education (SDG 4) melalui kolaborasi akademik internasional, serta Industry, Innovation, and Infrastructure (SDG 9) melalui penerapan sains data dan pemodelan dalam pengembangan obat yang inovatif.


