Yogyakarta, 24 Juli 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan workshop pembahasan potensi kerja sama dengan University of Sydney pada 23 Juli 2025. Pertemuan strategis ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah kolaborasi dalam bidang akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan riset kefarmasian bertaraf internasional.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Fakultas Farmasi UGM, diantaranya Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. apt. Nanang Munif Yasin, M.Pharm. dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Prof. Dr.rer.nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si. beserta para ketua program studi. Dari pihak University of Sydney, hadir Prof. Bandana Saini yang mewakili institusi untuk menjajaki peluang kemitraan ini.
Diskusi berfokus pada potensi mengadakan program mobilitas mahasiswa internasional (IUP). Kedua belah pihak melihat potensi besar untuk program pertukaran mahasiswa yang berfokus pada kegiatan penelitian bersama dan praktik farmasi komunitas. Sebagai langkah awal, diusulkan adanya pertukaran sekitar lima mahasiswa dari masing-masing universitas.
“Kerja sama ini adalah jembatan untuk membangun ekosistem inovasi bersama. Dengan menyatukan keunggulan riset UGM dan reputasi global University of Sydney, kami bercita-cita menghasilkan solusi kefarmasian yang berdampak langsung bagi kesehatan masyarakat, baik di Indonesia maupun di tingkat global,” ujar Prof. Nanang Fakhrudin.
Meskipun terdapat tantangan dalam penyesuaian kurikulum untuk kegiatan perkuliahan dan persyaratan administratif untuk praktik klinis, kedua institusi berkomitmen untuk memulai proses ini dengan menyusun landasan hukum yang kuat berupa Memorandum of Agreement (MoA).
Inisiatif kerja sama ini secara tidak langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui peningkatan kualitas riset dan layanan kesehatan kefarmasian, kolaborasi ini berkontribusi langsung pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Program pertukaran pelajar dan pengembangan akademik yang dirancang akan memperkuat SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan menciptakan sumber daya manusia yang kompeten secara global. Lebih dari itu, kemitraan strategis antara institusi pendidikan dari Indonesia dan Australia ini merupakan perwujudan nyata dari SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas negara untuk mengatasi tantangan bersama dan mendorong pembangunan berkelanjutan.