Yogyakarta 24 Mei 2025 – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam ajang kompetisi akademik tingkat regional. Tim yang terdiri dari Anggraini Ihza Rizkita (Angkatan 2021), Nabila Fahrida R (Angkatan 2022), Maliha Hanun (Angkatan 2022), Yohan Budianto (Angkatan 2022), dan Alyssa Izzatee Fauzi (Angkatan 2023) berhasil meraih posisi First Runner-Up pada Hackathon Industrial Case Competition ISPE DIY – Jateng 2025 yang diselenggarakan oleh ISPE DIY – Jateng Student Chapter pada 24 Mei 2025.
Hackathon Industrial Case Competition ini merupakan ajang kompetisi berbasis studi kasus industri yang bertujuan untuk mengasah kemampuan analitis, pemecahan masalah, dan kerja sama tim mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia industri farmasi. Dalam kompetisi ini, para peserta ditantang untuk memberikan solusi inovatif dan aplikatif terhadap berbagai permasalahan industri kefarmasian dengan batas waktu yang sudah ditentukan oleh panitia penyelenggara.
Tim Fakultas Farmasi UGM menampilkan ide dan strategi yang komprehensif dengan pendekatan berbasis data serta mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan praktik industri. Karya mereka berhasil menarik perhatian dewan juri karena dinilai inovatif, realistis, dan potensial untuk diimplementasikan dalam konteks industri farmasi di Indonesia.
Pencapaian ini menunjukkan kemampuan mahasiswa Fakultas Farmasi UGM untuk bersaing dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan solusi industri yang inovatif. Fakultas Farmasi UGM terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswanya melalui berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang mendorong kreativitas, kolaborasi, dan daya saing di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Keberhasilan tim mahasiswa Fakultas Farmasi UGM meraih First Runner-Up dalam Hackathon Industrial Case Competition ISPE DIY-Jateng 2025 selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan SDG ke-4 (Pendidikan Berkualitas). Melalui kompetisi berbasis studi kasus industri ini, mahasiswa ditantang untuk menghasilkan solusi inovatif yang aplikatif terhadap tantangan nyata di sektor industri farmasi. Keterlibatan aktif dalam kegiatan ini mencerminkan peran mahasiswa dalam mendorong inovasi berkelanjutan dan pembangunan industri yang tangguh. Selain itu, kegiatan ini memperkuat proses pembelajaran berbasis praktik dan kolaborasi (SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan), yang menjadi bagian penting dari sistem pendidikan tinggi yang responsif terhadap kebutuhan zaman dan pembangunan berkelanjutan.