Yogyakarta, 25 Juni 2025 – Melanjutkan komitmennya dalam memajukan pendidikan farmasi dan mendukung pembangunan berkelanjutan, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan Workshop Pengembangan Sistem Informasi Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Workshop kali ini berfokus pada aspek teknis pengembangan sistem, yang merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya yang bertujuan merancang sistem informasi menyeluruh untuk mendukung seluruh rangkaian pelaksanaan PKPA.
Workshop pada minggu ini secara khusus mendalami tahapan krusial dalam pengembangan sistem, mencakup coding, integrasi, implementasi fitur, dan setup server, tujuanya ialah untuk mewujudkan sistem yang tidak hanya efisien secara administrasi, tetapi juga fungsional dan terintegrasi penuh.
Pengembangan sistem informasi PKPA ini secara langsung berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 4, Pendidikan Berkualitas. Dengan mengoptimalkan proses PKPA melalui digitalisasi, mulai dari penempatan mahasiswa, komunikasi antara pihak terkait, hingga penilaian dan pelaporan. Fakultas Farmasi UGM berupaya meningkatkan kualitas pengalaman belajar mahasiswa secara signifikan. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa proses pendidikan profesi apoteker berjalan lebih efektif, terdokumentasi dengan baik, dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi yang sesuai standar industri. Efisiensi administrasi yang tercipta juga memungkinkan program studi untuk lebih memfokuskan sumber daya pada peningkatan mutu substansi kurikulum PKPA.
Selain itu, dengan menghasilkan lulusan apoteker yang semakin kompeten berkat proses PKPA yang berkualitas, inisiatif ini juga berdampak positif pada SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Sistem informasi yang memfasilitasi penilaian komprehensif dan dokumentasi akurat akan memastikan bahwa calon apoteker benar-benar menguasai praktik kefarmasian yang baik dan benar. Kesiapan mereka dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang bertanggung jawab di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, seperti apotek, rumah sakit, maupun puskesmas, akan secara langsung meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien di masyarakat. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan bangsa secara keseluruhan.
Lebih jauh lagi, inisiatif ini juga relevan dengan pencapaian SDG 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Sistem pengelolaan PKPA yang lebih efisien dan terstruktur membantu PSPA Fakultas Farmasi UGM menghasilkan calon apoteker yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam mengenai alur kerja profesional. Kemudahan akses terhadap dokumentasi dan rekam jejak kegiatan PKPA juga akan berfungsi sebagai portofolio berharga bagi mahasiswa saat mereka memasuki dunia kerja, sehingga memberikan keunggulan kompetitif. Selain itu, pengembangan sistem ini mendukung terciptanya proses yang lebih akuntabel dan transparan dalam pengelolaan PKPA, yang merupakan aspek fundamental dalam tata kelola yang baik. Tata kelola yang baik pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan sektor farmasi sebagai bagian penting dari ekonomi nasional.
Melalui serangkaian workshop ini dan pengembangan sistem informasi PKPA yang terus berjalan, PSPA Fakultas Farmasi UGM menegaskan kembali komitmennya untuk mencetak apoteker-apoteker unggul yang siap berkontribusi signifikan bagi kemajuan kesehatan bangsa dan pencapaian target-target SDGs di Indonesia.