Farmasi UGM – Proposal penelitian yang diusulkan oleh dosen Fakultas Farmasi UGM berhasil lolos seleksi dalam Pendanaan Program Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara 2025. Dari total 43 proposal yang diajukan, hanya sepuluh judul yang terpilih sebagai proyek penelitian unggulan untuk menerima pendanaan, termasuk penelitian yang dipimpin oleh Dr. apt. Agustina Ari Murti Budi Hastuti, M.Sc. sebagai project leader dari Indonesia sekaligus Dosen dan Peneliti dari Fakultas Farmasi UGM, dan Illa Tea sebagai project leader dari Prancis.
Pengumuman resmi disampaikan pada tanggal 8 April 2025 di situs resmi Institut Français d’Indonésie. Proyek yang diajukan oleh Dr. Agustina berjudul Indonesian Ginger and Ginger Essential Oil Authentication Study yang masuk dalam kategori bidang kimia berkesempatan melakukan riset di laboratorium Institut des Sciences Analytiques (ISA) di Kota Villeurbanne, Prancis.
PHC Nusantara merupakan program kerja sama antara pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (KEMDIKTISAINTEK), dan Pemerintah Prancis melalui Kementerian Eropa dan Luar Negeri (MEAE) serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset (MESR). Program ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi riset antara kedua negara, dengan fokus pada penelitian inovatif dan relevan pada beberapa bidang unggulan.
Keberhasilan ini tidak hanya membuka peluang kolaborasi penelitian lintas negara, tetapi juga menjadi ajang berbagi pengetahuan, teknologi, dan pengalaman antara peneliti. Penelitian ini memiliki potensi besar dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada tujuan ke-3, Good Health and Well-being, melalui kontribusi terhadap peningkatan riset, pemahaman dan penanganan pemanfaatan ginger dalam bidang kesehatan. Selain itu, penelitian ini juga mendukung SDGs ke-17, Partnerships for the Goals, karena mengindikasikan kuatnya kemitraan global antara Indonesia dan Prancis dalam memperkuat kapasitas riset dan inovasi lintas negara.
Dengan terpilihnya proyek ini, Fakultas Farmasi turut mengukuhkan perannya dalam kancah penelitian internasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan riset global yang dinamis. (Rizqi Vazrin/HumasFA)