UGM dan BBPOM DIY Siap Kolaborasi Tangani Isu Kesehatan

Farmasi UGM – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta sambut hangat kunjungan Fakultas Farmasi UGM pada Rabu, 6 Maret 2019. Kunjungan tersebut terlaksana guna membahas permasalahan-permasalahan kesehatan yang beredar di masyarakat luas, khususnya mengenai obat dan makanan.

Sebagai instansi yang sama-sama fokus terhadap bidang kefarmasian, baik BBPOM maupun Fakultas Farmasi UGM berharap dapat menyediakan informasi kepada masyarakat dengan lebih cepat dan tepat, terutama dalam menangani isu-isu kesehatan yang meresahkan. Masyarakat membutuhkan klarifikasi terkait beberapa isu, beberap isu yang pernah beredar luas adalah mengenai penggunaan pembalut wanita untuk mabuk, kasus miras oplosan, isu cacing dalam makanan ikan olahan, isu beras plastik dan sebagainya.

Dengan sinergi yang kuat antara institusi pendidikan dan pemegang regulasi terkait diharapkan sumber informasi dapat segera tersedia sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat. Yang perlu dipahami adalah, bahwa kasus-kasus semacam itu perlu dikaji oleh para ahli untuk menghindari ‘hoax’ beredar di masyarakat.

Dalam pertemuan kali ini, kedua belah pihak sepakat untuk concern pada  prevalensi kejadian gagal ginjal masyarakat DIY. Diperkirakan, peningkatan jumlah pasien gagal ginjal di DIY berkaitan erat dengan beberapa faktor di antaranya pola hidup, lingkungan, penyakit maupun pola konsumsi minuman suplemen. Tentu saja untuk mengetahui faktor-faktor tersebut harus diawali dengan data ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab gagal ginjal, akan diperoleh cara terbaik dalam pencegahannya, serta bagaimana mengedukasi masyarakat agar dapat terhindar dari masalah tersebut.

Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Apt., yang saat itu didampingi oleh Ketua Prodi Profesi Apoteker, Dr. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si., Apt., dan WD P2MKSA mengatakan bahwa sinergi antara institusi Pendidikan dengan BBPOM DIY menjadi sangat penting. Mengingat untuk menyelesaikan permasalahan di bidang kefarmasian perlu adanya  rencana kegiatan strategis kolaborasi antara FF UGM dengan BBPOM DIY. Kedepan, diharapkan kerja sama ini dapat meluas dengan lembaga-lembaga terkait lainnya, sehingga cakupan atau jangkauan pelayanan dan kecepatan pelayanan akan semakin besar. (Hums FA)