Farmasi UGM – Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi Quacquarelli Symonds (QS) kembali merilis QS Sustainability Ranking 2025. Pemeringkatan ini berbasis kepada pilar keberlanjutan yang terdiri atas environmental impact, social impact, dan governance. Universitas Gadjah Mada pada edisi pemeringkatan 2025 ini, menduduki urutan 383 dunia dan urutan 1 di Indonesia. Posisi ini meningkat dari tahun lalu 476 dunia dan urutan 4 di Indonesia.
Dalam daftar peringkat 1.743 universitas di dunia, selain UGM, beberapa perguruan tinggi di tanah air yang masuk dalam daftar tersebut diantaranya, Institut Pertanian Bogor (IPB) berada di peringkat 440 dunia, Universitas Indonesia (UI) di peringkat 492 dunia, Universitas Padjadjaran di peringkat 515 dunia, Institut Teknologi Bandung (ITB) di 524 dunia dan Universitas Airlangga di 580 dunia.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyambut gembira atas pencapaian UGM untuk keberlanjutan ini. Mulai tahun 2023 yang lalu, UGM meningkatkan perhatian terhadap isu-isu keberlanjutan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “UGM sudah berkomitmen untuk turut melestarikan bumi dengan mengimplementasi tujuan berkelanjutan,” kata Rektor, Selasa (10/12).
Pada penilaian peringkat QS Sustainability Ranking 2025, untuk indikator environmental impact, UGM berada pada peringkat 383 dunia dan mengalami peningkatan dari skor 48,9 menjadi 62,1. Peningkatan ini terutama disumbangkan oleh indikator environmental sustainability disamping juga untuk environmental education dan environmental research.
Selanjutnya untuk indikator social impact, UGM berada pada peringkat 581 dunia dan mengalami kenaikan skor dari 62,1 menjadi 65,4 terutama dari indikator employability and opportunities, equality, dan impact of education. Sedangkan untuk indikator governance, UGM berada pada peringkat 131 dunia dengan skor 91,5.
Penulis : Gusti Grehenson (ugm.ac.id)