Farmasi UGM – Delegasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan penghargaan dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2024. Delegasi yang beranggotakan tujuh orang ini memperoleh medali perak dalam kompetisi tersebut. Mereka bersaing dengan 700 tim yang berasal dari berbagai negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, Thailand, Taiwan, Qatar, dll.
WYIE merupakan sebuah acara kompetisi sekaligus pameran inovasi skala internasional yang diadakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS). Kompetisi ini diselenggarakan pada 16 – 18 Mei 2024 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia dan diikuti oleh para inovator muda, baik dari tingkat sekolah hingga kuliah dari berbagai negara.
Delegasi yang mewakili UGM ini bernama RoShell. Tim RoShell terdiri dari Nazira Aydin Hatif, Agus Syahputra, Adha Maula Effendi, Faaza Aulia Rahman, Anzilya Nurul Adha, Fakhira Althafia Elfananda, dan Viony Octavia yang merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi UGM. Tim RoShell mengangkat tema pemanfaatan limbah menjadi produk yang lebih berguna. Hal ini dilatarbelakangi permasalahan limbah yang kian hari makin menjadi-jadi dan berdampak pada lingkungan. “Maka dari itu, kami berusaha mencari limbah yang potensial untuk dijadikan produk,” kata Aydin, koordinator tim.
Limbah yang digunakan adalah limbah cangkang kerang. Kerang merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia. Limbahnya banyak ditemui dari restoran seafood, pasar, hingga konsumsi rumah tangga. Selain itu, pemanfaatan limbah kerang saat ini masih terbatas pada kerajinan dan belum banyak yang dimanfaatkan sebagai produk teknologi tepat guna.
Berbekal pengetahuan kefarmasian, Tim RoShell menyulap limbah kerang menjadi produk kosmetik, yakni body scrub. Body scrub menjadi salah satu skincare yang digandrungi masyarakat. Body scrub digunakan untuk mengangkat sel kulit mati sehingga kulit terasa lebih lembut.
Limbah kerang yang digunakan adalah limbah kerang dara (Anadara granosa). “Kerang ini dipilih karena banyak dikonsumsi serta memiliki kandungan kalsium karbonat yang tinggi,” kata Adha, salah seorang anggota tim. Ia menyebutkan bahwa kalsium karbonat merupakan salah satu zat utama yang mampu mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh dalam body scrub.
“Karena kandungannya itulah, kerang dara dipilih sebagai bahan utama pada body scrub tim kami,” sambungnya.
Pada inovasi kali ini, limbah kerang dara tersebut dikombinasikan dengan ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa). “Ekstrak rosela mengandung senyawa bioaktif, seperti antosianin, flavonoid, dan asam askorbat,” jelas Faaza. Adanya tambahan senyawa tersebut pada sediaan body scrub diharapkan dapat menambah manfaat dari body scrub.
Persiapan yang dilakukan oleh Tim RoShell tidaklah mudah. Baik dari proses pencarian ide hingga pembuatan produk, semua memiliki tantangannya masing-masing. Agus selaku wakil koordinator tim menyebutkan persiapan tim sudah dimulai sejak akhir tahun 2023. “Salah satu bagian tersulit adalah untuk menemukan formulasi yang pas agar produk yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan nyaman,” ujarnya.
Karya Tim RoShell ini menjadi magnet di antara inovasi yang ada. Banyak pengunjung yang ingin melihat body scrub RoShell, bahkan hingga mencobanya. Beberapa dari mereka ada yang sampai tertarik untuk membeli body scrub tersebut. Produk body scrub ini juga mendapat pujian dari dewan juri. Produk ini diharapkan mampu menggerakkan inovasi baru terkait pemanfaatan limbah, terutama limbah kerang.
Tim merasa bersyukur karena dapat mengikuti dan meraih prestasi dalam kompetisi ini sebagai satu-satunya delegasi dari UGM. “Kami merasa senang karena kami dapat mengharumkan nama UGM di kancah internasional melalui produk body scrub kami,” ucap Vivi. Tim juga berharap suatu saat produk body scrub RoShell ini dapat digunakan secara luas oleh masyarakat.
Pengalaman Tim RoShell ini diharapkan dapat menjadi inspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi. Tim juga berharap ke depan semakin banyak delegasi UGM yang ikut ambil bagian dalam kompetisi semacam ini dengan berbagai inovasi baru dan ide-ide kreatif lainnya.
Prestasi yang diraih oleh delegasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2024 sangat relevan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, dan SDG 15 tentang kehidupan di darat. Inovasi Tim RoShell dalam mengubah limbah cangkang kerang menjadi body scrub kosmetik tidak hanya menunjukkan kreativitas dan kepedulian terhadap isu lingkungan, tetapi juga mencerminkan penerapan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah untuk menghasilkan produk yang bermanfaat. Dengan memanfaatkan limbah yang sering kali terabaikan, tim ini memberikan solusi praktis untuk mengurangi dampak negatif limbah dan menjaga keanekaragaman hayati. Penggunaan bahan alami seperti cangkang kerang dan ekstrak rosela menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan, serta mendukung pelestarian sumber daya alam. Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada pengembangan solusi yang berkelanjutan, menciptakan generasi yang lebih peka terhadap isu-isu global dan berdaya saing di kancah internasional.
SDGs nomor 4, 12 dan 15