Farmasi UGM – Universitas Darussalam Gontor kembali menggelar National Innovation Week Competition (NIWC) yang kedua kalinya pada Tahun 2024, sebuah kompetisi bagi mahasiswa untuk mengembangkan produk inovatif dan kreatif. Kompetisi ini memberikan penekanan pada pemecahan masalah melalui pendekatan solusi (problem-solving) yang didasarkan pada ide, data, riset, dan peluang bisnis. Semua pemenang pada National Innovation Week Competition ini akan difasilitasi oleh pihak penyelenggara lomba untuk mendaftarkannya pada Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Indonesia.
Dengan fokus pada prinsip keberlanjutan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong para peserta dalam mengambil langkah-langkah adaptif, cepat, dan kolaboratif dalam mencapai tujuan keberlanjutan produk-produk inovatif dan teknologi tepat guna di masa kini.
National Innovation Week Competition (NIWC) 2024 berlangsung mulai tanggal 1 November 2023 hingga 21 Januari 2024 secara hybrid, serta tanggal 21 Januari 2024 dilaksanakan secara luring di Universitas Darussalam Gontor. Salah satu highlight acara ini adalah pameran teknologi tepat guna, yang mana peserta bersaing untuk mempresentasikan hasil produk inovatif mereka kepada dewan juri penyelenggara lomba.
Pharmacohygeia Team dari UGM berhasil menorehkan Juara 3 pada ajang perlombaan tersebut. Tim yang diketuai oleh Mahasiswa Farmasi, Afnan Syifa’ Muhammad, serta dibersamai M. Febry Alferiza dan M. Akbarrul Fikry Chamdani berhasil menciptakan sebuah produk inovasi Skrining HIV yang berasal dari nanomaterial graphene, yang diberi nama SmartGraph Test. Karya tulis atau Paper mereka sendiri berjudul “Inovasi Metode Skrining HIV: Smart Nanotechnology Graphene Paper-Based HIV Screening (SmartGraph Test) sebagai Solusi Revolusioner dalam Pemeriksaan Penyakit HIV”.
Para peserta dan pemenang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam konteks lebih luas, menggali potensi diri dan teknologi secara berkelanjutan, dan mendorong industri yang memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pada saat ini, inovasi dalam alat pendeteksi penyakit berbasis virus, seperti HIV/AIDS masih kurang berkembang di Indonesia. Dengan adanya produk yang kami invoasikan, diharapkan dapat lebih meningkatkan kepedulian akan inovasi alat biosensor berbasis nano yang dapat dimanfaatkan dalam mendeteksi hirus HIV lebih dini.
Keberhasilan Tim Pharmacohygeia UGM dalam National Innovation Week Competition (NIWC 2.0) sejalan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3, 4, 9, dan 12. Dengan mengembangkan alat skrining HIV berbasis nanomaterial graphene, tim ini berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan (SDG 3), sekaligus menciptakan inovasi yang relevan dalam pengobatan. Pendidikan berkualitas (SDG 4) terlihat dari upaya mereka dalam menggali pengetahuan dan keterampilan melalui penelitian dan pengembangan produk. Fokus pada teknologi dan infrastruktur yang mendukung inovasi (SDG 9) juga tercermin dalam pendekatan mereka terhadap pemecahan masalah kesehatan. Selain itu, prinsip keberlanjutan dalam desain produk (SDG 12) menunjukkan komitmen untuk menciptakan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan, mendukung pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab.
SDGs nomor 3, 4, 9, dan 12