Farmasi UGM – Kamis, 27 Juni 2024, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan seminar kurikulum untuk Program Pascasarjana di Fakultas Farmasi UGM. Seperti yang diketahui, Fakultas Farmasi UGM memiliki tiga program Magister, yaitu Program Studi Magister Ilmu Farmasi (MIF), Magister Manajemen Farmasi (MMF), dan Magister Farmasi Klinik (MFK). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium APSLC Lantai 8 ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi, evaluasi, dan masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) terkait kurikulum dan implementasinya, sejalan dengan pencapaian SDG nomor 4 yang berkaitan dengan pendidikan yang berkualitas.
Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber di bidang pendidikan tinggi, khususnya farmasi, antara lain Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc.Eng. sebagai presiden The ASIA Association of School of Pharmacy (AASP), Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si. sebagai ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI), serta Dr. Sigit Priyanta, S.Si., M.Kom., yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM. Dalam seminar ini, peserta berdiskusi mengenai pentingnya merumuskan kurikulum Pascasarjana yang tidak hanya mengakomodasi visi, misi, dan tujuan Program Studi, tetapi juga beradaptasi dengan perubahan kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia serta kebutuhan akan lulusan. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan masukan yang konstruktif untuk pengembangan kurikulum yang relevan dan berkualitas.
Prof. Daryono Hadi Tjahjono menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam merancang kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja. Sementara itu, Prof. Yandi Syukri menambahkan bahwa evaluasi berkelanjutan terhadap kurikulum sangat penting untuk menjaga relevansi pendidikan tinggi. Dr. Sigit Priyanta juga menggarisbawahi pentingnya kebijakan UGM dalam mendukung pengembangan kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap perubahan.
Dengan dilaksanakannya seminar ini, Fakultas Farmasi UGM berharap dapat merumuskan kurikulum yang lebih baik dan sesuai dengan tantangan zaman dalam rangka penguatan kelembagaan institusi pendidikan sesuai dengan SDG 16 (strong institutions), serta menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global SDG 8 (decent work and economic growth), melalui penciptaan kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan SDG 17 (partnerships for the goals). (Fathul/HumasFA)
SDGs nomor 4, 8, 16 dan 17