Sebanyak 27 tim mahasiswa Fakultas Farmasi dari 20 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Pharmacy Competition 2018 yang diselenggarakan Fakultas Farmasi UGM.
Selama dua hari, mulai 15-16 September 2018 mereka akan beradu menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam penguasaan ilmu kefarmasian. Beberapa tim yang ikut dalam kompetisi ini antara lain dari ITB, Universitas Diponegoro, UGM, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan lainnya.
Yurida, salah satu panitia kegiatan, menyampaikan dalam kompetisi ini seluruh tim akan bersaing dalam seleksi yang cukup ketat. Mereka akan disaring dalam tiga babak kompetisi yakni penyisihan, semifinal, dan final.
Pada babak penyisihan setiap tim harus menyelesaikan 200 soal pilihan ganda dalam waktu 120 menit. Selanjutnya sembilan tim dengan nilai tertinggi akan maju ke babak semifinal.
“Sembilan tim tersebut akan dibagi dalam 3 kelompok dan beradu menjawab soal dalam bentuk cerdas cermat. Lalu tim dengan nilai tertinggi dari setiap kelompok berhak maju ke final,” jelasnya, Sabtu (15/9) di sela-sela kompetisi di Fakultas Farmasi UGM.
Kemudian di babak final, ketiga tim itu akan menjalani seleksi dalam dua tahapan yakni babak final tahap I berupa konseling dan babak final tahap II berbentuk cerdas cermat. Saat final konseling setiap tim akan mendapatkan tiga kasus konseling yang harus diselesaikan dan nantinya tim dengan konseling terbaik akan mendapatkan penghargaan best counselor. Sementara dalam babak cerdas cermat setiap tim saling berebut menjawab soal yang diberikan dewan juri.
Selain kompetisi kefarmasian, dalam rangkaian kegiatan tersebut turut diselenggarakan lomba poster bertemakan imunisasi yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa Indonesia. Selanjutnya pada Minggu (16/9) akan digelar seminar nasional bertajuk Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menyikapi Kontroversi Vaksin di Masyarakat. (Humas UGM/Ika)