Farmasi UGM – Pada minggu kedua Bulan Ramadhan, Fakultas Farmasi UGM mengajak seluruh dosen dan tenaga kependidikan untuk hadir dalam Pengajian Ramadhan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Farmasi UGM juga mengundang pembicara untuk memberi tausiyah.
“Ibadah itu seperti hujan di tanah tandus, karena akan dapat melembutkan hati manusia,” ucap drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D., yang menjadi pembicara dalam Pengajian Ramadhan tahun ini. Sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu ibadah puasa yang dapat mengembalikan jati diri manusia, Agung mengingatkan bahwa manusia adalah mahkluk yang mudah sekali tergoda akan kemuliaan dan gemerlap dunia. Hal ini lah yang melunturkan jati diri manusia. Untuk itu, perlu menyadarkan diri sendiri bahwa hidup di dunia ini hanya sementara.
“Manusia itu kan kalau dikasih harta banyak lupa sama akhirat,” ujar Agung diselinggi dengan bercanda. Padahal, sudah banyak sekali ayat dalam Al-Quran yang mengingatkan bahwa kehidupan akhirat lah yang kekal. Sehingga, untuk menjadi pribadi yang dihormati, dicintai, dan mulia dunia akhirat, perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Tidak mudah puas, dan selalu ingin belajar dan memperbaiki diri sendiri, adalah cara untuk mendapatkan kemuliaan di dunia dan di akhirat.
Selagi di Bulan Ramadhan, sangat baik untuk memperbanyak ibadah dan intropeksi diri. Agung mengingatkan, ada 4 hal yang perlu dijalankan agar tidak terjerumus dalam ‘iming-iming’ duniawi, yaitu selalu merasa bersalah, mendatangi tempat-tempat yang disukai Allah, menjauhi hawa nafsu, dan perbanyak istighfar. (Humas FA/ Yeny)