Farmasi UGM – Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia mewajibkan sertifikasi halal untuk seluruh produk yang diperdagangkan, termasuk kosmetik, melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Ketetapan ini didukung oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2021, yang mengatur penyelenggaraan jaminan produk halal. Proses sertifikasi halal untuk kosmetik berlangsung selama lima tahun, dari 17 Oktober 2021 hingga 17 Oktober 2026. Namun, situasi ini menciptakan tantangan bagi industri kosmetik Indonesia, mengingat sebagian besar bahan baku farmasi masih diimpor, dengan ketergantungan terhadap impor diperkirakan masih lebih dari 90% hingga tahun 2024.
Menanggapi isu ini, salah satu calon apoteker dari Fakultas Farmasi UGM mengajukan ide inovatif dalam kompetisi FoSTERCOM 2024 yang diselenggarakan oleh FOSEI FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Minggu, 29 September 2024. Dengan judul “MECPOTID: Inovasi Kit Uji Multizona dengan Ekstrak Kelapa Sawit Termodifikasi sebagai Detektor Kolorimetri Gelatin Babi dalam Kosmetik dengan Pendekatan Multivariat,” inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi kandungan gelatin babi dalam produk kosmetik. MECPOTID diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menerapkan prinsip halal lifestyle dengan proaktif memilih produk kosmetik halal.
Ide kreatif dan inovatif ini berhasil meraih Juara 2 dalam ajang FoSTERCOM, mengalahkan 32 peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, dan Universitas Airlangga. Juara 1 diraih oleh Nayla Phui Amazona, juga dari Universitas Gadjah Mada, sementara Juara 3 jatuh kepada Ricky Dina Rajendra dari PKN STAN. Prestasi ini menambah kebanggaan bagi Fakultas Farmasi UGM dan menunjukkan komitmen mahasiswa dalam menciptakan solusi untuk tantangan di industri kosmetik.
Prestasi yang diraih oleh mahasiswi Farmasi UGM dalam kompetisi ini sejalan dengan upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan, SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, dan SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Inovasi MECPOTID tidak hanya berkontribusi pada peningkatan keamanan produk kosmetik dengan memastikan kandungan halal, tetapi juga mencerminkan pentingnya pendidikan dan penelitian dalam menghasilkan solusi praktis untuk tantangan di industri kosmetik. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya memperkuat kesadaran masyarakat dalam memilih produk yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan, tetapi juga mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan di bidang sains dan teknologi, yang esensial untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
SDGs nomor 3, 4 dan 12