Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM Menjuarai IPSF PCE Month Poster Competition 2025 dengan Tema Cultural Connections: Patient Counselling Across Borders

Yogyakarta, 30 Maret 2025 – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatat prestasi gemilang di tingkat internasional. Tim yang beranggotakan Jennifer, Chelsea Angelica, dan Dzaki Hasan Nasrullah berhasil meraih Juara Pertama dalam ajang Poster Competition yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Patient Counselling Event (PCE) Month 2025 yang diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF).

Kompetisi ini berlangsung dari 2 hingga 30 Maret 2025 dengan mengusung tema “Cultural Connections: Patient Counselling Across Borders”. Peserta ditantang untuk membuat poster yang menggambarkan bagaimana keberagaman budaya memengaruhi praktik pelayanan kefarmasian, khususnya dalam konseling pasien. Tim UGM berhasil memukau juri dengan karya poster yang tidak hanya mengangkat pentingnya kompetensi budaya, tetapi juga menyajikan visual yang kuat dan mencerminkan identitas budaya lokal.

Prestasi ini menunjukkan semangat mahasiswa Farmasi UGM dalam memahami pentingnya kompetensi budaya dalam pelayanan kefarmasian. Partisipasi dalam ajang internasional ini tidak hanya meningkatkan eksistensi Fakultas Farmasi UGM di kancah global, tetapi juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih aktif dalam kegiatan profesional berskala internasional.

Prestasi ini menunjukkan komitmen kuat terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Capaian tim UGM dalam kompetisi yang mengangkat tema “Cultural Connections” secara langsung berkontribusi pada SDG 10 Mengurangi Kesenjangan, dengan mendorong pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya dalam pelayanan kesehatan, sehingga memastikan setiap pasien mendapatkan perlakuan yang setara. Lebih dari itu, kolaborasi dalam tim yang beragam gender dan kompetisi di panggung internasional menjadi bukti nyata implementasi SDG 5 Kesetaraan Gender, di mana semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi. Keterlibatan dalam ajang yang mempromosikan pemahaman lintas budaya seperti ini juga menjadi fondasi untuk SDG 16 Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Tangguh, karena membangun hubungan yang kuat antar mahasiswa dari berbagai negara dan memperkuat peran institusi pendidikan sebagai agen perdamaian global.

Share this post
Type Keyword to Search