Farmasi UGM – Tim mahasiswa UGM menemukan potensi buah salam (Syzygium polyanthum) sebagai agen anti-aging berbahan alam dengan pengembangan serum berbasis nanostructured lipid carrier yang efektif dan terjangkau. Penelitian ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa dan dilakukan oleh empat mahasiswa Fakultas Farmasi, yaitu Muhammad Yusuf Alfaqih, Dania Arla Kamiilah, Shofia Aqila Mailani, dan Luthfiah Septiani, dengan dosen pendamping Prof. Dr.rer.nat.apt. Adam Hermawan, M.Sc.
Shofia Aqila menjelaskan bahwa terapi anti-aging sangat diminati masyarakat, kebutuhan masyarakat akan perawatan kulit sejalan dengan pertumbuhan industri kimia dan farmasi terkhusus sektor di kosmetik yang meningkat sebesar 9,61%.
Muhammad Yusuf Alfaqih mengatakan bahwa penelitian yang mereka lakukan bertujuan untuk menemukan terapi anti-aging yang efektif, aman, dan terjangkau. “Permintaan masyarakat terhadap terapi antiaging terus meningkat, namun terapi antiaging yang efektif sekarang ini memerlukan biaya yang tinggi dan proses yang rumit seperti botox, dan operasi plastik. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu terapi yang terjangkau namun efektif,” ujar Yusuf sebagai ketua tim.
Dania Arla menjelaskan bahwa buah salam dipilih karena diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid kuersitrin dengan aktivitas antioksidan tinggi, “Berdasarkan hasil uji laboratorium, ekstrak buah salam memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari ekstrak centella dan mugwort yang sehingga lebih efektif dalam menangkal penuaan dini akibat stres oksidatif,” tuturnya.
Luthfiah menambahkan bahwa mereka menggunakan sediaan serum berbasis NLC sebagai pembawa. “Senyawa antioksidan buah salam yang bersifat hidrofilik sulit diserap kulit, sehingga digunakan NLC sebagai sistem pembawa nanopartikel yang mampu meningkatkan hidrasi dan penetrasi kulit, sehingga cocok untuk aplikasi transdermal. Serum sebagai produk kosmetik transdermal mampu menembus hingga lapisan kulit terdalam dan efektif mencegah penuaan kulit,” Dengan demikian, serum NLC buah salam yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan stabilitas yang baik diharapkan dapat menghambat penuaan dini akibat ROS dan dapat diterapkan di masyarakat sebagai solusi kesehatan dan kecantikan serta pengembangan kosmetik berbahan alami yang efektif dan terjangkau.
Menurutnya, penelitian ini mendukung SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dengan cara membuka jalan untuk pengembangan lebih lanjut atau penelitian terkait terapi anti-aging berbahan alam. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi studi lanjutan mengenai penggunaan bahan alami, terutama tumbuhan lokal seperti buah salam, dalam formulasi produk kosmetik yang lebih aman, efektif, dan terjangkau (SDG nomor 4: Pendidikan berkualitas). Selain itu, potensi kolaborasi antara akademisi, industri farmasi, dan sektor kosmetik dapat mempercepat inovasi produk berbahan dasar alam yang mampu bersaing di pasar global dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi (SDG nomor 8: Pertumbuhan ekonomi). Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas perawatan kulit tetapi juga mendukung keberlanjutan sumber daya alam lokal dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kontributor: Tim PKM Buah Salam
SDG Nomor 3, 4 dan 8