Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM Berhasil Meraih Penghargaan Internasional Juara 2 Pada Annual Meeting British Nuclear Medicine Society (BNMS) 2025

Yogyakarta, 21 Mei 2025 – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan mahasiswa fakultas Teknik berhasil meraih Joint 2nd Student Prize dalam kompetisi poster ilmiah yang diselenggarakan oleh British Nuclear Medicine Society (BNMS) 2025, dengan inovasi mereka dalam penerapan kecerdasan buatan (AI) untuk terapi kanker.

Tim terdiri dari Anggraini Ihza Rizkita (Fakultas Farmasi), Ivandi Cahya Pratama (Fakultas Teknik), dan Rayhan Adi Wicaksono (Fakultas Teknik), dengan karya berjudul “Enhancing Correction Accuracy in Bremsstrahlung Dosimetry for 90Y-Ibritumomab Tiuxetan Therapy Using Machine Learning Based Algorithms.” Poster ini dipresentasikan dalam sesi Poster P121 dan berhasil mencuri perhatian para juri berkat pendekatan multidisiplin dan penggunaan teknologi berbasis AI.

Proyek yang dikembangkan tim dari UGM, mampu menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan akurasi dalam penghitungan dosis radiasi menggunakan citra bremsstrahlung, yaitu teknik pencitraan yang digunakan dalam terapi radiofarmaka 90Y-Ibritumomab Tiuxetan bagi pasien limfoma non-Hodgkin. Citra bremsstrahlung kerap mengalami hambatan teknis, seperti penyebaran foton dan keterbatasan resolusi, yang memengaruhi akurasi pengukuran dosis.

Dengan mengadopsi algoritma machine learning, khususnya Convolutional Neural Network (CNN), tim merancang metode koreksi citra untuk meningkatkan akurasi estimasi dosis. Pendekatan ini telah diuji melalui simulasi Monte Carlo standar emas dalam dosimetri dan menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan presisi terapi kanker secara klinis.

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kapasitas intelektual, inovatif, dan kolaboratif mahasiswa UGM, tetapi juga menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi nyata dalam pengembangan teknologi kesehatan di tingkat internasional.

Prestasi ini sekaligus berkontribusi terhadap capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui peningkatan efektivitas terapi kanker, inovasi ini mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memperkuat layanan kesehatan yang berbasis teknologi. Keterlibatan mahasiswa lintas disiplin dalam riset ilmiah ini mencerminkan kemajuan dalam kualitas pendidikan tinggi, sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Selain itu, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam pengembangan metode dosimetri juga memperkuat semangat SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan mendorong kemajuan inovasi di bidang kesehatan dan teknik.

Share this post
Type Keyword to Search