Farmasi UGM – Dua dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. apt. Abdul Rohman, M.Si. dan apt. Eka Noviana, M.Sc., Ph.D. kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengan masuk dalam daftar 2% ilmuwan terbaik dunia versi Stanford University. Penghargaan ini diberikan kepada kedua dosen sekaligus peneliti tersebut berdasarkan analisis data bibliometrik yang mencakup kinerja penelitian, dampak sitasi dan hasil riset di bidang keilmuan masing-masing.
Daftar Top 2% Scientist Worldwide 2024 dipublikasikan oleh Stanford University bekerja sama dengan Elsevier BV melalui rilis “Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators” yang pada tahun 2024 ini memasuki edisi ketujuh. Publikasi tersebut menyajikan informasi mendalam mengenai berbagai parameter penilaian, seperti jumlah kutipan, h-index, hm-index yang disesuaikan dengan kontribusi kolaboratif (co-authorship), serta indikator komposit (c-score). Ilmuwan yang tercantum dalam basis data tersebut dikategorikan ke dalam 22 bidang ilmu dan 174 sub-bidang sesuai dengan klasifikasi standar Science-Metrix.
Dalam rilis daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia, terdapat 150 ilmuwan asal Indonesia, dimana 7 di antaranya berasal dari Universitas Gadjah Mada, dan 2 di antara mereka adalah dosen Fakultas Farmasi UGM. Pencapaian ini diharapkan dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan menjadikan prestasi tersebut inspirasi bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk terus berinovasi dalam ilmu pengetahuan, sebagaimana komitmen dari Farmasi UGM sebagai institusi pendidikan dalam mendorong penelitian yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai salah satu representasi Fakultas Farmasi UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan berpengaruh di dunia, Eka Noviana mengaku terkejut dan tidak menyangka namanya termasuk dalam daftar tersebut, terutama karena ia baru saja memulai karir sebagai peneliti. “Suatu kehormatan bagi saya bisa masuk dalam daftar tersebut. Sebagai early career researcher, saya pribadi merasa masih sangat jauh dari figur peneliti berpengaruh. Semoga kedepannya saya bisa terus berkembang menuju kesana,” ujarnya dengan rendah hati. Eka juga menjelaskan bahwa sebagian besar publikasinya berfokus pada pengembangan alat uji berbasis kertas untuk diagnostik cepat yang rendah biaya dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna. Dari risetnya, ia telah mendapatkan 1.615 sitasi dari publikasi peneliti lain, yang sebagian besar berasal dari luar negeri, mengingat bidang perangkat analitis berbasis kertas ini banyak diminati oleh peneliti dari berbagai negara seperti Brasil, Italia, Thailand, dan Jepang.
Sementara Abdul Rohman dalam beberapa tahun terakhir berhasil menghasilkan banyak riset dan publikasi terkait dengan analisis kehalalan produk makanan dan kosmetika yang telah disitasi oleh peneliti lain di jurnal internasional. Jumlah sitasi yang telah diperoleh Abdul Rohman hingga artikel ini diterbitkan sejumlah 6.063 sitasi dari total 399 artikel penelitian yang telah diterbitkan berdasarkan data yang diperoleh dari scopus.com. Hingga September 2024, Abdul Rohman tercatat menerbitkan sedikitnya 29 artikel penelitian di jurnal internasional yang terindeks scopus.
Adanya publikasi hasil penelitian yang berfokus pada pengembangan obat dan teknologi farmasi oleh ilmuwan-ilmuwan yang berada di Fakultas Farmasi UGM, diharapkan dapat berkontribusi langsung pada pencapaian SDG nomor 3, yaitu “Kesejahteraan dan Kesehatan yang Baik”. Dengan semakin banyakanya hasil penelitian dan inovasi dalam bidang farmasi diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan akses terhadap pengobatan yang lebih efektif dan efisien bagi kesehatan masyarakat. Adanya kolaborasi antar ilmuwan di berbagai institusi pendidikan juga mampu meningkatkan penerapan SDG nomor 17 yang berkaitan dengan kemitraan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. (Fathul/HumasFA)
SDG: Nomor 3, 4, dan 17.