Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk Pharmacy Guest Lecture. Kuliah umum tersebut menghadirkan dua narasumber ahli dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Dua narasumber tersebut, yakni Prof. Masashi Kawaichi dan Dr. Norihiro Ishida-Kitagawa. Kegiatan yang terbuka bagi seluruh sivitas akademika UGM itu diselenggarakan pada Kamis (12/10) di Auditorium Fakultas Farmasi UGM.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Masashi mengenalkan berbagai fasilitas dan beberapa pencapaian NAIST dalam bidang riset dan penelitian. Data dari Thomson Reuters, papers NAIST paling banyak dikutip dari tahun 2003-2012 dan menempati peringkat pertama dalam penelitian dan pendidikan di antara semua universitas nasional di Jepang. Kepala Divisi Pengembangan Edukasi itu juga mengatakan bahwa hingga saat ini setidaknya ada 39 mahasiswa UGM menempuh studi di NAIST dan menjadi universitas paling banyak mengirimkan mahasiswanya dibanding universitas lainnya di Indonesia.
“Tidak usah khawatir dan takut jika ingin menempuh studi di NAIST karena pemerintah telah menyediakan beasiswa dan fasilitas,” ujar Prof. Masashi.
Berbeda dengan Prof. Masashi yang menceritakan seluk beluk NAIST, Dr. Norihiro memaparkan materinya berjudul “Cell Proliferation and Differentation as Target of Therapy.”Doktor yang menjabat sebagai Assistant Professor, Graduate School of Biological Sciences, NAIST itu bersama timnya melakukan penelitian tentang osteoporosis berdasarkan pandangan molekular. Menurutnya, Osteoklas (OC) yang berasal dari sel hematopoietik merupakan komponen utama tulang yang bertanggung jawab terhadap terjadinya osteoporosis. Aktivitas resorption OC menyebabkan penurunan kepadatan matriks tulang yang terdiri dari kompleks kalsium. Ia dan timnya telah menemukan beberapa bahan yang dapat dijadikan obat baru untuk osteoporosis.
“Saya optimis bahwa penelitian bidang molekuler bisa menjadi dasar dalam perbaikan pada kerusakan dan penyakit pada manusia,” ujar Dr. Norihiro.
Sementara itu, Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Apt., yang turut hadir pada acara tersebut menyampaikan, bahwa kuliah umum ini hanya salah satu bentuk dari kerja sama yang dijalin UGM dan NAIST dalam bidang penelitian dan sumber daya manusia. Menurutnya, beberapa dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi bahkan melakukan riset di NAIST. Harapannya, dari kerja sama yang dijalin dengan NASIT dapat meningkatkan kultur riset di UGM. Selain itu, dari kerja sama yang dibangun diharapkan mampu meningkatkan publikasi dan kerja sama antara UGM dan NAIST.
“Sementara itu, dari acara kuliah umum ini diharapkan dapat memperkenalkan perkembangan penelitian dan pengetahuan terkini di NAIST kepada sivitas akademika UGM,” ujar Prof. Agung. (Humas UGM/Catur)