Farmasi UGM – Sabtu (17/5), Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan kuliah tamu dengan menghadirkan narasumber sekaligus praktisi dari industri bioteknologi. Kuliah tamu ini menghadirkan Qiuming (Miles) Shi, Ph.D., Chief Technology Officer (CTO) PT Etana Biotechnologies Indonesia, dengan tema “Key Parameter and Marketing Strategy of Protein Engineering”.
Rangkaian kegiatan diawali dengan kunjungan ke fasilitas riset unggulan milik Fakultas Farmasi UGM, yaitu animal facilities dan Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS). Kunjungan ini memberikan gambaran langsung kepada pengisi acara mengenai arah riset beserta sarana dan fasilitas riset yang dimiliki oleh Fakultas Farmasi UGM.
Acara dilanjutkan dengan sesi kuliah tamu yang berlangsung di Auditorium lantai 8 APSLC dan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr.rer.nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kolaborasi akademik dengan industri sangat penting untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan mutu lulusan farmasi.
Dalam pemaparannya, Dr. Miles mengulas secara komprehensif parameter penting dalam proses rekayasa protein serta strategi pemasaran inovatif yang diterapkan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia dalam pengembangan produk biofarmasi di Indonesia. Kuliah tamu ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana riset ilmiah diterjemahkan menjadi produk yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Acara yang diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai kalangan ini terbuka untuk umum dan menjadi ajang yang memperkuat hubungan antara akademisi, peneliti, dan pelaku industri bioteknologi.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata Fakultas Farmasi UGM dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan SDG 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan) melalui kerjasama penguatan edukasi dan inovasi di bidang sains farmasi dan bioteknologi. (Rita/HumasFA)
