Farmasi UGM – Menindaklanjuti perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, Federation of Asian Pharmaceutical Associations (FAPA) merasa perlu mengembangkan sistem pendidikan kefarmasian yang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi agar ilmu farmasi dapat merata dan meminimalisir ketertinggalan di negara tertentu. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Wang, Presiden FAPA ketika berkunjung ke Fakultas Farmasi UGM pada 26 Juni 2018 lalu.
Ditemani oleh Ivan Chou selaku sekretaris FAPA, Joseph mengatakan bahwa tujuannya berkunjung ke Farmasi UGM tidak lain adalah untuk mensosialisasikan program perkuliahan online bagi para farmasis, terutama dosen dan mahasiswa farmasi di seluruh Asia. Bekerja sama dengan Taipe Medical University, FAPA mengadakan Good Pharmacy Practice (GPP) Online Courses.
Program ini diharapkan dapat membantu farmasis mahasiswa farmasi untuk dapat memahami praktek pelayanan kefarmasian yang baik dengan menyediakan fasilitas pelatihan online. Ada tiga tahap yang ditawarkan, yakni tahap awal, menengah, dan tinggi. “Melalui program ini, FAPA berharap dapat membantu mahasiswa di seluruh Asia untuk mempermudah mendapatkan informasi terkait GPP,” ungkap Joseph Wang.
Program ini sendiri bersifat gratis dan dapat diakses untuk umum. Pengguna hanya perlu melakukan registrasi melalui website www.openedu.tw dan kemudian dapat memilih berbagai menu yang ditawarkan. Baik farmasis maupun mahasiswa dapat pula berdiskusi langsung dengan para pakar yang ada. Ke depan, aktivitas farmasis melalui GPP online ini akan diakui oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dengan penyetaraan Satuan Kredit Partisipasi (SKP). (Yeny/ Humas FA)