Farmasi UGM – Wisuda Periode IV tahun 2019/2020 akan diselenggarakan pada tanggal 21- 22 Agustus mendatang. Seperti biasanya, pihak universitas akan menunjuk salah satu orang lulusan terbaik sebagai perwakilan wisudawan. Tahun ini menjadi giliran Fakultas Farmasi untuk mengirimkan mahasiswa terbaiknya sebagai perwakilan wisudawan Wisuda UGM. Ialah Gemilang Sekar Hapsari, mahasiswa Farmasi UGM angkatan tahun 2015 yang berhasil mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di Fakultas Farmasi pada periode ini yang kemudian dipercaya untuk menjadi perwakilan wisudawan.
Selain memiliki prestasi akedemik yang sangat baik, gadis manis asal Brebes tersebut juga dikenal sebagai salah satu mahasiswa yang memiliki banyak prestasi untuk kegiatan non-akademik. Berkat kecintaannya pada olah raga, terutama futsal dan basket, Gemilang berhasil mendapatkan beberapa penghargaan bidang olah raga sepanjang ia menjadi mahasiswa Prosi S1 Farmasi UGM. Diantaranya, Gemilang beserta tim berhasil menjadi Juara 2 Basket Putri Tingkat Nasional Farmasi Cup UGM 2017, kemudian Juara 1 Basket Putri Tingkat Regional Kobongan Cup 2018 Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, serta menjadi Juara 1 Basket Putri Kobongan Cup 2019. “Sejak SMP saya menyukai olahraga bahkan saya sering bermain dengan anak laki-laki sampe dibilang tomboy”, pungkasnya.
Untuk kegiatan-kegiatan keilmuan pun, Gemilang cukup aktif, terbukti dengan keikutsertaannya dalam Pharmatalk dan Pharmacy Youth Action. Selain itu, ia juga aktif dalam Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (FORMAGAMAS) dan Himpunan Mahasiswa Brebes (HIMABES). Ia juga pernah menjadi Juara 3 Lomba Cerdas Cermat Farmasi Tingkat Nasional Pharmacomes Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya 2018, serta memenangkan medali emas dalam Presentasi PKM-PE PIMNAS tahun 2018, dan juga Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional GEMFAR Universitas Muhammadiyah Surakarta 2018 lalu.
Banyak kegiatan bukan berarti harus mengesampingkan kuliah. “Sebenarnya, setiap orang memiliki kemampuan multi tasking mengerjakan banyak hal dalam waktu yang berdekatan”, kata Gemilang. Yang menjadi masalah adalah kurang bisanya seseorang dalam mengelola waktu dengan baik. Seperti mahasiswa lainnya, Gemilang juga pernah merasa kesulitan mengerjakan laporan praktikum dalam satu waktu. “Ngerjain laporan yang deadline di minggu yang sama dan harus tulis tangan, memang membutuhkan konsistensi dalam membagi waktu”, kata Gemilang. Supaya kegiatan akademik dan kegiatan lainnya seimbang yang penting diketahui adalah bagaimana membuat proporsi kerja sehingga semua kegiatan jadi tidak berjalan semestinya.
Agar dapat fokus pada kegiatan belajar, ada pentingnya untuk mengenali metode belajar yang paling nyaman versi diri masing-masing. Membuat fokus penuh untuk mendengarkan, memahami materi yang diberikan di kelas juga slah satu poin penting supaya tidak tertinggal. “Jadi selepas kelas tidak punya tanggungan buat ngulang atau baca materi lagi”, imbuh Gemilang. Kemudian, perlu juga untuk mengenali tipe dosen dalam memberikan soal, jadi dapat sebagai gambaran ketika mempersiapkan ujian. Membentuk kelompok belajar untuk sharing materi juga memiliki poin plus, hal ini sangat efektif untuk memahami materi perkuliahan. Intinya maksimalkan potensi dalam diri untuk berkreasi dan berpresatasi. (Humas FA/ Yeny)