Farmasi UGM – Kamis (22/02) Farmasi UGM x Kalbe Group mengadakan webinar dengan mengangkat tema Pharmaceutical Leader Across University (PLAY) dengan judul “Apothecaries as Leaders at Kalbe Group Pharmaceutical Manufacturing”. Melalui webinar ini, harapannya dapat membantu mahasiswa untuk belajar menjadi apoteker di industri Farmasi khususnya menjadi leader di Kalbe Farma. Kegiatan ini dilaksanakan secara blinded di Auditorium Fakultas Farmasi UGM dan melalui zoom meeting. Webinar ini mengundang dua pembicara dari PT Kalbe Farma Tbk, yaitu Ardhian Tirta Kusumawan, apoteker penanggung jawab Group Quality Assurance Senior Manager dan Flora Febriani, Talent Acquisition Supervisor.
Pada opening speech, apt. Anna Wahyuni, M.P.H. Ph,D selaku Kaprodi Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UGM menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu wadah untuk mengenal salah satu ranah pekerjaan seorang apoteker, yaitu di Industri Farmasi. “Farmasi UGM terus berupaya mendekatkan diri dan menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan kepada bebergai mitra baik di Industri Farmasi maupun Rumah Sakit untuk menghasilkan lulusan apoteker yang andal,” ujarnya.
Ardhian Tirta Kusumawan menyampaikan perkembangan teknologi dan industri Farmasi yang pesat, misalnya adanya telemedicine, 3D:future medicines, dan robotic healthcare breakthrough. Saat ini perkembangan industri 4.0 mulai diimplementasikan pada industri Farmasi. Beberapa diantaranya, yaitu attractive and efficient training (virtual simulation), paperless documentation (electronic batch record), 2D barcode-sterilization, environment monitoring system (EMS), in line and close system process, process analytical technology (PAT), dan real time release testing (RTRT). Hal ini menyebabkan adanya continuous and adaptive manufacturing pada industri Farmasi. Harapannya dengan adanya kebijakan adaptif dan pembangunan berkelanjutan ini, proses pengembangan dan pembuatan obat dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, terlepas dari perkembangan teknologi ini, elemen konstan yang akan menjadi bagian integral dari farmasi masa depan adalah elemen manusia. Oleh karena itu, sebagai seorang apoteker harus memiliki kemampuan leadership yang baik. Beberapa sifat yang harus dimiliki antara lain visionary, innovation, risk-taking, digital literacy, adaptability, dan strategy. Di akhir presentasinya Ardhian Tirta Kusumawan menyampaikan pesan kepada seluruh calon apoteker, “Masa depan hanyalah imajinasi, tetapi pilihan dibuat hari ini. Ciptakan masa depan yang kita mimpikan mulai dari hari ini.”
Leadership: Be a Bridge adalah sebuah kalimat yang disampaikan pembicara kedua, Flora Febriani. Tidak dapat dipungkiri selalu ada gap antara setiap generasi yang lahir. Adanya perbedaan ini berdampak pada perbedaan antara work engagement, motivation, job stress, and performance pada setiap pekerja. Oleh karena itu, sebagai seorang leader ada beberapa hal yang harus diperhatikan, pertama menyamakan persepsi terhadap visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai. Kedua, memahami adanya perbedaan culture work tiap generasi. Lalu, memberikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan proporsi. Keempat yaitu melakukan monitoring, evaluasi, serta memberikan feedback terhadap cara kerja antar generasi. Terakhir, meluncurkan dan mempertahankan program yang terbaik dan sesuai diterapkan pada semua generasi. Perlu adanya pemahaman bahwa relationship tidak bisa dipaksakan, sebuah tim berisi banyak orang yang dapat saling mempengaruhi, culture yang bisa ditoleransi, dan memiliki tujuan yang sama antara leader dan follower. Beberapa hal kecil yang bisa dimulai untuk mempersiapkan diri sebagai seorang leader, yaitu mau dan mampu bekerja sama, menerima dan memberi motivasi, dan kecerdasan emosi.
Webinar kali ini berlangsung dengan seru dan menarik dari kedua sesi materi, terbukti dengan antusiasme para peserta dalam menanggapi serta bertanya selama kegiatan ini berlangsung. Harapannya, dengan adanya webinar kali ini dapat membuka pandangan baru bagi teman-teman calon apoteker dalam dunia industri, khususnya Industri Farmasi. (Zahra/Humas)