Farmasi UGM – Selasa (29/10), Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengadakan workshop berjudul “Aplikasi Metode Spektrofotometri untuk Analisis Kadar dalam Sediaan Farmasi.” Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, dosen, peneliti, dan praktisi industri dalam rangka mengoptimalkan analisis obat.
Melalui program PUAPT, Lab APS menerima bantuan beberapa instrumen baru untuk meningkatkan layanan pengujian dan penelitian, salah satunya instrumen spektrofotometer UV-Vis Shimadzu UV-2600i. Instrumen ini mampu menganalisis sampel cair, padat, dan serbuk. Fleksibilitas instrumen ini sangat dibutuhkan dalam penelitian, terutama di bidang farmasi. Oleh karena itu, diadakan workshop ini untuk meningkatkan kemampuan analisis obat guna mendukung jaminan mutu dan pengembangan obat serta sediaan farmasi lainnya yang dapat diproduksi secara mandiri di Indonesia.
Workshop ini menghadirkan narasumber, Apt. Eka Noviana, M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Farmasi, serta Triyati dari Tim Aplikasi PT. DITEK Jaya. Kehadiran narasumber ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang penerapan spektrofotometri dalam analisis farmasi. Harapannya para peserta memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai metode analisis kadar obat dengan spektrofotometer UV-Vis. Selain itu, peserta akan belajar tentang faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan saat melakukan analisis dengan instrumen ini. Akhirnya, peserta diharapkan mampu meningkatkan keterampilan praktik laboratorium mereka, khususnya dalam bidang analisis kadar obat dalam sediaan farmasi.
Workshop ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis tetapi juga mendorong kemitraan global antara akademisi dan industri, mempromosikan kolaborasi dalam upaya menyediakan obat yang terjangkau dan meningkatkan literasi dasar dalam teknologi ilmiah. Dengan membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, Fakultas Farmasi UGM berkontribusi pada tujuan yang lebih luas untuk memastikan kemandirian kesehatan dan kualitas dalam produksi farmasi di Indonesia.
Workshop mengenai metode spektrofotometri ini merupakan langkah signifikan menuju peningkatan kemampuan apoteker dan peneliti masa depan. Dengan fokus pada keterampilan dan pengetahuan praktis, UGM berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri farmasi yang kuat yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals nomor 3, 4, 10, dan 17 mengenai obat yang terjangkau dan literasi dasar dalam teknologi ilmiah. (Zahra/Humas)
SDGs nomor 3, 4, 10 dan 17