Farmasi UGM – Rabu (12/06) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Extraction Upscale and Post Extraction Process“. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa Pascasarjana Farmasi UGM. Dilaksanakan di Ruang Workshop Lt 3, Unit IX, Farmasi UGM acara ini berlangsung dengan baik dan interaktif.
Kuliah tamu kali ini menghadirkan pembicara ahli di bidang Obat Tradisional, apt. Joko Kawiyanto, M.M., dari PT Jamu Borobudur. Dengan latar belakang dan pengalaman yang luas dalam bidang ekstraksi bahan alam dan pengolahan pasca-ekstraksi, apt. Joko Kawiyanto memberikan wawasan mendalam mengenai teknik peningkatan skala ekstraksi dan proses-proses kritis yang diperlukan setelah ekstraksi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Dalam paparannya, apt. Joko Kawiyanto membahas berbagai metode modern untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi pada skala industri, serta pentingnya pengolahan pasca-ekstraksi untuk menjaga kualitas bahan aktif. Beliau menyoroti pentingnya pengolahan pasca-ekstraksi dalam mempertahankan kualitas bahan aktif serta pengaruhnya terhadap keberhasilan produk akhir. Dengan menggabungkan teori dan praktik, apt. Joko memberikan contoh-contoh nyata dari industri jamu yang relevan dengan topik yang dibahas. Selain itu, beliau menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan teknik ekstraksi yang efisien dan ramah lingkungan, industri farmasi dapat mengurangi dampak lingkungan dan mendukung keberlanjutan sumber daya alam.
Antusiasme tinggi terlihat dari para peserta kuliah tamu yang terdiri dari mahasiswa S2 dan S3 Fakultas Farmasi UGM. Para peserta menyambut baik kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan praktisi industri dan mengajukan pertanyaan seputar tantangan dan peluang dalam penerapan teknologi ekstraksi skala besar.
Kuliah tamu ini merupakan bagian dari komitmen Fakultas Farmasi UGM untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, serta mendukung agenda global melalui kontribusi nyata dalam bidang farmasi dengan terus berkolaborasi dengan pakar-pakar farmasi di berbagai bidang. Dengan menghadirkan pembicara berpengalaman, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih luas dan aplikatif, serta termotivasi untuk terus berinovasi demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip SDGs 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. (Zahra/Humas)