Fakultas Farmasi UGM Edukasi Masyarakat Bokoharjo tentang Pemanfaatan Tanaman Obat

Farmasi UGM  Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengabdian masyarakat dengan menyelenggarakan “Pelatihan Pengenalan Tanaman Obat” di Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, pada hari Kamis, 10 Oktober 2024. Kegiatan yang merupakan kerja sama dengan Kalurahan Bokoharjo ini secara khusus menargetkan ibu-ibu penggiat Desa Prima Ngudi Makmur, dengan tujuan utama meningkatkan pengetahuan mereka tentang manfaat dan cara pengolahan tanaman obat lokal untuk peningkatan kualitas hidup.

Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Lurah Kalurahan Bokoharjo, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Fakultas Farmasi UGM dalam memberdayakan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan di bidang obat bahan alam.

Pelatihan menghadirkan dua narasumber ahli dari Fakultas Farmasi UGM. Dr. Djoko Santosa, M.Si, memaparkan materi komprehensif mengenai pengenalan berbagai jenis tanaman obat, cara identifikasi tanaman berkhasiat, kandungan bahan aktif di dalamnya, serta teknik budidaya dan perawatan tanaman obat yang tepat untuk hasil optimal.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Dr. Apt. Andayana Puspitasari Gani, M.Si, yang fokus pada aspek pasca panen. Beliau menjelaskan secara rinci tahapan pengolahan tanaman obat menjadi bahan baku obat bahan alam yang aman dan bermanfaat, seperti untuk ramuan tradisional, ekstrak, maupun produk herbal lainnya yang dapat menunjang kesehatan sehari-hari.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Ibu Tunjung. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, salah satunya mengenai manfaat spesifik daun pegagan dan daun kelor. Para pemateri menjelaskan bahwa daun pegagan sangat baik untuk meningkatkan daya ingat, sementara daun kelor, yang kaya akan mineral, memiliki beragam khasiat termasuk sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan berpotensi membantu dalam penanganan stunting pada anak. Inisiatif Fakultas Farmasi UGM ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Secara khusus, pelatihan ini berkontribusi pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Dengan pengetahuan yang diperoleh mengenai identifikasi, manfaat (seperti khasiat pegagan untuk daya ingat dan kelor sebagai antiinflamasi serta pencegah stunting), dan cara pengolahan tanaman obat, para ibu di Desa Prima Ngudi Makmur diberdayakan untuk secara mandiri menjaga dan meningkatkan kesehatan keluarga. Pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk pengobatan preventif dan kuratif sederhana ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara umum.

Selain itu, kegiatan ini secara signifikan mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Pelatihan ini menyediakan akses terhadap pendidikan non-formal yang relevan dan berkualitas bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan. Transfer pengetahuan dari para akademisi UGM mengenai aspek botani, farmakologi, hingga teknologi pengolahan tanaman obat merupakan bentuk pembelajaran sepanjang hayat yang membekali peserta dengan keterampilan praktis. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan berbasis ilmu pengetahuan terkait kesehatan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Pelatihan ini juga mendukung SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan mendorong pemanfaatan tanaman obat lokal secara bijak dan berkelanjutan, mulai dari budidaya hingga pengolahan, serta penerapan prinsip produksi yang aman dan efisien. Selain itu, pelatihan berkontribusi pada SDG 15 (Ekosistem Daratan) melalui upaya pelestarian keanekaragaman hayati lokal, dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga dan membudidayakan tanaman obat asli Indonesia sebagai bagian dari pelestarian lingkungan dan penguatan ekosistem desa.

Para peserta, yang mayoritas adalah ibu-ibu penggiat Desa Prima Ngudi Makmur, menyatakan antusiasme tinggi dan berharap dapat segera mengaplikasikan ilmu yang didapat. Mereka optimis bahwa pengetahuan baru ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat sekitar dengan memanfaatkan tanaman obat yang mudah dijangkau. Kegiatan ini diharapkan dapat terus memperkuat kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk kesejahteraan bersama.

Share this post
Type Keyword to Search