Yogyakarta, 27 November 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menegaskan komitmennya dalam mendukung terwujudnya kedaulatan kesehatan nasional dengan berperan aktif pada Seminar Nasional Dies Natalis ke-76 UGM 2025 bertema “Mendesain Kedaulatan Kesehatan Indonesia 2045: Peran Strategis Kampus dalam Tata Kelola Kesehatan Masa Depan” yang diselenggarakan di Balai Senat UGM, Kamis (27/11). Seminar ini menjadi momentum untuk merumuskan arah kebijakan, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin demi memperkuat sistem kesehatan Indonesia menghadapi berbagai disrupsi teknologi, transisi demografi, hingga tantangan epidemiologis global.
Pada rangkaian panel ilmiah, Prof. Dr. apt. Susi Ari Kristina, M.Kes., dosen dan peneliti senior dari Fakultas Farmasi UGM, turut hadir sebagai pembicara pada Panel A dengan tema Sains & Teknologi. Dalam paparannya, beliau mengangkat isu krusial mengenai penerapan predictive forecasting berbasis bukti pada sistem kesehatan Indonesia, serta pentingnya kesiapan teknologi untuk menjawab kebutuhan layanan kesehatan masa depan. Penekanan ini sejalan dengan upaya memperkuat kapasitas nasional dalam mengantisipasi perubahan pola penyakit, potensi krisis kesehatan, dan percepatan integrasi teknologi digital dalam layanan farmasi maupun sistem kesehatan nasional.
Diskusi panel tersebut dipandu oleh Dr. apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc., juga dari Fakultas Farmasi UGM, yang berperan sebagai moderator. Dengan pengalaman riset dan kepakaran dalam health economics dan pharmaceutical policy, Dr. Dwi memastikan diskusi berjalan mendalam, kritis, dan menghasilkan rekomendasi yang relevan untuk menjawab tantangan kedaulatan kesehatan Indonesia menuju 2045. Keterlibatan kedua akademisi ini menegaskan posisi Fakultas Farmasi UGM sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam pengembangan ilmu kefarmasian, kebijakan kesehatan, dan inovasi teknologi yang berdampak nasional.
Seminar Nasional Dies Natalis ini juga menghadirkan berbagai pakar lintas fakultas dan lembaga yang mendiskusikan tiga pilar strategis: agile governance, inovasi sains dan teknologi, serta pengembangan SDM kesehatan masa depan. UGM melalui agenda ini memperkuat perannya sebagai living laboratory dan katalis dalam pembangunan sistem kesehatan nasional yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global.
Kontribusi Fakultas Farmasi UGM dalam seminar ini selaras dengan komitmen terhadap sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 3 (Good Health and Well-Being) melalui upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan dan peran farmasi dalam penguatan sistem kesehatan nasional. Kedua, SDG 4 (Quality Education) melalui kontribusi akademisi Farmasi UGM dalam pendidikan, penelitian, dan transfer ilmu pengetahuan terkait tata kelola kesehatan modern. Ketiga, SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) melalui inisiatif pengembangan teknologi kesehatan, prediksi kebutuhan kesehatan masa depan, dan dukungan terhadap inovasi farmasi nasional. Selain itu, diskusi mengenai tata kelola kesehatan inklusif juga beririsan dengan SDG 10 (Reduced Inequalities) terutama dalam mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan antarwilayah di Indonesia.



